Powered By Blogger

Minggu, 14 Desember 2014

Menghilangkan Bau Ketiak


"Ketiak luh bau,bro,...Luh gak pake deodorant???" ,,
Sob udah pernah ngerasain kaya gitu???
Gimana nih sob kalau luh dibilangin macam tuh???
Sebel?Marah?Risih?Malu?Atau Cuek aj??
Kebanyakan orang sih pasti malu banget(dibaca:binggitsst -_-) kan sob
Pastinya dong,,apalagi kalau udah pake deodorant masih aja dibilang bau,,iyakan sob???
Emang bau ketiak buat kita gk nyaman,,minder n merasa risih kalau dekat dengan orang",,apalagi sama pacar sendiri atau gebetan,,malunya tuh disni (sambil nunjuk ketiak -_-),,hehehe
belom lagi kalau basah n meninggalkan bekas noda warna kuning di baju putih luh sobb,,uhhh gak kebayang kan,,,
Suatu hari (kaya dongeng  aja hahaha) gua nemu buku keluaran 1997 (udah lama juga kan),,,ntu buku judulnya "SUMBER KETERAMPILAN,,MENYONGSONG MASA DEPAN.MENUJU WIRA USAHA MANDIRI YANG BERKWALITAS" (lumayan panjang juga judulnya)
nah salah satu isinya ntu buku ada cara menghilangkan bau ketiak...trus gua baca ,,bahannya mudah didapatkan tpi EXTREM sobbb,,,,Why???? Penasaran??? Cekidot aja dah ,,,kaya gini nih ntu "perintah"
     "Cara menghilangkan bau ketiak yang tidak enak karena berbulu lebah cukup mudah. Bubuhkan Merica dan kapur barus(kamfer) serta minyak tanah (ni mau ngilangin bau ketiak atau mau bakar ntu bulu ketiak -_-) pada ketiak anda. Jika rajin mengerjakannya dalam waktu yang tidak lama bau badan (ketiak) anda akan hilang,"
  Gak biasa kan sobb??? apalagi ada minyak tanahnya lagi,,,maybe iya sih hilang bau ketiaknya,,tapi permasalahan muncul!!! Yap,,bau minyak jadinya ntar dikira penjul minyak keliling lagi hahah...
Tapi sobb yah gitu lah yang ditulis dibuku nii,,,Benar tau gk,,,gua juga gak tahu sobb,,kalau mau membuktikannya yah coba aja sendiri sobb,,hahaha...Waktu ntu niatnya mau coba thu resep tapi entar ada efek sampingnya lagi,,yap bau minyak...jadi kaga jadi dah hahah
Buat Sobat yang mu coba ..yah silahkan trus thu kasi tau gua yahh berhasil atau kagak ada efek sampingnya tau kaga hahaha,,,lw berhasil ntr gua coba juga hahaha (Serasa Gua Penemu,Sobat Si uji cobanya) heheh


Good Luck Sobbb yang pingin uji coba thu resep heheh

Minggu, 15 Juni 2014

SUNYI *cerpen pas sma kelas 2,tapi gak kelar-kelar



*cerpen pas sma kelas 2,tapi gak kelar-kelar
SUNYI
    Hanya cahaya bulan dan kelap-kelip bintang yang berbackground hitam yang menemani malamku,seperti malam-malam sebelumnya.mungkin mereka telah bosan setiap malam menemaniku,tapi apa boleh buat beginilah nasib ku sejak kepergiannya.melepaskannya adalah salah satu kesalahan yang telah ku lakukan .
                            lima tahun sebelumnya,,,
“waduhh bisa telat nie”ketika hati ini mulai berbicara,”pak bisa lebih cepat  gak,q bisa telat pak”Tanya ku ke pak supir yang lagi menghisap rokok dan menghembusnya di jendela mobil.”gak bisa mas ni lagi macet panjang,lagi ada demo kenaikan bbm”jawab sopir yang melhat ku dari cermin mobilnya.”waduh kok ada demo pagi-pagi gini”gerutukku,ni gara-gara penguasa yang sok-sokan naikan bbm yang katanya untuk meningkatkan pendapatan Negara dan mengurangi hutang di bank dunia,gimana mau menaikkan pendapatan Negara kalau masih ada aja penguasa yang KORUPSI,yang memakan harta masyarakat dan tidak melihat ke bawah.comeback to my problems ngapai uga gue mengomentari para penguasa, sampai mulut ni gak bicara tetap ja da penguasa yang”jail”,now focus to my problems,,”pak, pa gk da cara lain misalnya lewat jalan tikus “kepoku ke pak sopir yang gendut dan botak ini,”sama aja aja mas,lewat jalan raya,jalan tol, ato jalan tikus sama aja,sama-sama macet”jawabnya dengan nada sedikit kesal,”gak da jalan lain aku harus cari ojek,pak aku turun disini aja pak,berapa pak?”tanyaku sambil mencari uang di dompetku ,”Cuma 10 ribu mas”hhhaaa 10 ribu, ku aja belum sampai di tujuan ko mahal bangett pak” kebingunan ku sama dia,”yahh emang begitu kali ,kalau gak mau bayar gk boleh turun”ancamnya ,”oke oke oke”jawab, daripada ku telat ke sekolah kuturuti saja kemauannya,setelah ku bayar cepat-cepat meninggalkan taxi itu sambil bicara pelan”gk bakalan naik 2 kali aku taxi itu”,petualangn mencari tukang ojek dimulai(kaya mencari harta karun aja,hehackwk hehackwk hehackwk),”wah kayanya ada tukang ojek ni”kataku ketika melihat pria yang memakai serba hitam plus motornya yang uga berwarna hitam,(kaya malaikat pencabut nyawa aja seperti yang sering digambarkan selalu memakai pakai serba hitam,,hehackwk hehackwk hehackwk),”pak, ojek  ya,antar ke sekolah sma2  pak, gk pake lama,ngebut ya pak”kataku sambil naik motornya dan tanpa mendengarkan kepastiaan darinya pa dia ojek tw enggak,”woii ngapain kamu?turun turun turun”spontanitas pria itu,”mas ojekkan?”kataku “ojek? ya sialan loe orang rapi-rapi gini dibilang ojek buta loe”jawabnya dengan nada penuh dengan kekesalan “gue ini pegawai di kantoran,gk tau loe”katanya pamer,”mana ketehe,abis penampilan mas kaya tukang ojek sih,emangnya mas kerja pa di sana?”kekepo ku muncul lagi,”klening servis(write:clenning cervis) “alah cs aja belagu”kataku mencela,”bdw gue ngapain juga di sini kan bisa telat,sorry ya mas”katu sambil berlari meninggalkan pria itu,”iya lain kali lliat-liat dulu dong”teriaknya kepadaku yang semakin jau.”waduhh bisa telat nie gue,mana jam pertama ulangan sejarah trus gurunya killer lagi”kecemasan membaluttiku,”mana ya kok gk da ojek,pa ikut demo juga kali ya,aduhh sial ni gue”.”tiar ya?”kata seseorang yang memakai seragam sekolah sama sepertiku sambil membuka kaca helmnya “kok kamu jalan kaki mana motormu”keponya “iya,oo loe ndra iya nii motorku lagi dibengkel ganti oli,bisa numpang gak?mohon ku sama dia,”of course, emang itu niatku,ayo naik”katanya .dalam hatiku berkata ”Alhamdullilah,ada tumpangan free and sama-sama telat pastinya,hehackwk”.oh I’m forget to introduce indra,dia ini teman sekelas gue pas kelas satu,tpi pas di kelas 2 kami udh gk sekelas coz beda jurusan,dia ips dan gue ipa,trus dia anak osis,ketua mercing band gita smada(nama MB skolah ku),trus cukup terkenal di sekolahku karena factor tersebut,trus,,,,stop about indra,bisa-bisa nie cerita tentang dia lagi hehackwk,


*to be sambung*

Jumat, 13 Juni 2014



TUGAS PENGETAHUAN BAHAN
NAMA:AGIL SAPUTRA
NIM:PO.71.320.313.1.001
LOKAL:A


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN D.III ANALIS KESEHATAN
2013


A.PENGERTIAN OKSIGEN.
                 Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi..
                 Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
B.ASAL OKSIGEN
                    Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik. Ganggang hijau dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.
C.PEMBUATAN OKSIGEN.
                      Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik. Ganggang hijau dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.[36]
Persamaan kimia yang sederhana untuk fotosintesis adalah:
6CO2 + 6H2O + foton → C6H12O6 + 6O2
             Pembuatan Oksigen juga  dapat dibuat dalam skala besar di industri dan dapat juga dalam skala kecil di laboratorium. Dalam skala besar di industri, pembuatan oksigen diperoleh dari destilasi bertingkat udara cair:Prosesnya, mula-mula udara disaring untuk menghilangkan debu lalu dimasukkan ke dalam kompresor. Pada kompresi ini suhu udara akan naik, kemudian didinginkan dalam pendingin. Udara dingin mengembang melalui celah, dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkannya mencair. Udara cair disaring untuk memisahkan CO2 (s) dan air yang telah membeku. Kemudian udara cair itu memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas. Pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan selanjutnya oksigen cair. Komponen lain yang paling sulit menguap akan terkumpul di dasar. Berturut-turut titik didih normal nitrogen, argon, dan oksigen adalah      -195,8, -185,7, dan -183,0°C.
Untuk membuat gas oksigen dalam skala kecil di laboratorium dapat dilakukan dengan cara antara lain:
a     .      Memanaskan serbuk kalium klorat KClO3 dengan katalisator      mangan oksida (batu kawi), MnO2 sebagai katalis Reaksinya : 2KClO3 (s) ¾    MnO2 ® 2KCl (s) + O2 (g)
b     .      Menguraikan hidrogen peroksida H2O2 dengan MnO2 sebagai katalis
               H2O2 (l) ¾MnO2 ® H2O (l) + O2 (g)
c       .       Elektrolisis air yang diberi asam sulfat H2SO4
              2H2O (l) ¾elektrolisis ® H2 (g) + O2 (g)
d       .      Memanaskan barium peroksida BaO2
          BaO2(s) ¾800¾® 2BaO(s) + O2 (g)





D.SIFAT OKSIGEN.
·         Sifat fisik
         Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit. Fenomena ini tidak berkaitan; warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh.
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0°C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mg•L−1, manakala pada suhu 20°C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg•L−1.Pada suhu 25°C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter.[26] Pada suhu 5 °C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.
Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F).[27] Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair; Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
·         Sifat kimia
         Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan. Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida.Terdapat enam macam oksida, yaitu:
a) Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan bilangan oksidasi besar.
d) Oksida netral
Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misal NO, N2O, dan CO.
e) Oksida campuran
Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana, misalnya P3O4 merupakan campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
f) Peroksida dan superperoksida
Oksigen membentuk peroksida H2O2, N2O2 dan BaO2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1 serta RbO2, CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1/2.

E.PENGGUNAAN OKSIGEN.
           Oksigen biasanya digunakan sebagai pengoksida, hanya fluorin mempunyai negatif elektron yang lebih tinggi. Oksigen juga digunakan sebagai bahan pengoksida dalam bahan api roket. Oksigen juga penting untuk pernafasan dan digunakan dengan meluas dalam bidang perubatan. Oksigen juga digunakan dengan meluas di kawasan yang kurang oksigen seperti pendaki gunung, juruterbang yang membawa bekalan oksigen tambahan. Oksigen juga digunakan untuk pengimpalan dan dalam proses pembuatan besi dan metanol.
Oksigen mempunyai pengkhayalan sederhana dan digunakan sebagai bahan perangsang semenjak abad ke-19 lagi sehingga sekarang. Pada abad ke-19, oksigen bercampur dengan nitrus oksida dan digunakan sebagai ubat bius.
Oksigen merupakan satu unsur penting tubuh manusia, bersama-sama dengan hidrogen, karbon dan nitrogen. Tetapi, oksigen merupakan satu-satunya unsur yang diperlu setiap minit. Kesemua proses penting, seperti pernafasan, peredaran, fungsi otak, penghadaman, penyingkiran bahan buangan, pertumbuhan sel dan tisu, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen merupakan sumber tenaga yang segera bagi kebanyakan proses metabolisme dalam sel dan tisu.





  
  
                    

Antigen dan Antibodi


Ώ       Antigen adalah suatu substansi /zat asing yang jika masuk kedalam tubuh akan merangsang sistem imun untuk menimbulkan antibodi
Ώ       Antibodi adalah zat yang terbentuk jika tubuh kemasukan Antigen
      Ώ                          Antibodi, disebut juga imunoglobulin adalah glikkoprotein plasma yang bersirkulasi dan  dapat berinteraksi secara spesifik dengan determinan antigenic yang merangsang pembentukan antibody, antibody disekresikan oleh sel plasma yang terbentuk melalui proliferasi dan diferensiasi limfosit B.
Ώ       Antibodi sangat spesifik untuk antigen tertentu
Ώ       Antibodi alamiah adalah antibodi yang dibentuk secara alamiah didalam darah meskipun antigen yang bersangkutan tidak ada.
Ώ       Antibodi alamiah inilah yang mengambil peranan dalam golongan darah manusia, tertama dalam golongan darah A, B, AB dan O.
Ώ       Antibodi alamiah ada 2 jenis, yaitu : Antibodi A dan Antibodi B
Ώ       Antigen pada permukaan eritrosit ada 2 jenis Yaitu : antigen A dan Antigen B
Ώ       Pada seseorang didalam serumnya bisa terdapat 1 jenis antibodi alamiah, atau keduanya atau tidak terdapat sama sekali.
Ώ       Begitu pula dengan antigen pada permukaan eritrosit, bisa terdapat 1 jenis antigen, atau keduanya, atau tidak sama sekali.
Ώ       Penemu Golongan Darah : Dr. Karl Landsteiner
Ώ       Golongan darah seseorang ditentukan Oleh janis Antigen yang terdapat pada permukaan eritrosit (sel darah merah)
Ώ       Antigen adalah struktur kimia yang melekat pada permukaan sel darah merah. Sedangkan antibody adalah protein yang mengambang pada cairan darah (terutama serum yang berhubungan dengan factor kloting/pembeku darah). Karena suatu individu kadang mengamai alergi atau infeksi oleh agen penyakit (TB, smallpox dan hepatitis), sehingga substansi tersebut aktif melawannya.  Prinsip dasar dari serologi adalah setiap ada antigen akan terbentuk antibody yang spesifik. Sehingga dengan demikian “semua golongan darah didefinisikan sebagai antigen pada sel darah merahnya dan ada antibody terhadap antigen tersebut didalam serumnya”.
Ώ       Antibodi untuk kekebalan berkontribusi dalam tiga cara: mereka mencegah patogen memasuki atau merusak sel dengan mengikat mereka, mereka merangsang penghapusan patogen oleh makrofag dan sel-sel lain dengan lapisan patogen, dan mereka memicu penghancuran patogen dengan merangsang respon imun lain seperti melengkapi jalur.
Ώ      Aktivasi komplemen yaitu Antibodi yang mengikat ke permukaan antigen pada, misalnya, bakteri menarik komponen pertama dari kaskade melengkapi dengan daerah Fc mereka dan memulai aktivasi dari sistem "klasik" melengkapi.

Ώ      Aktivasi sel efektor yaitu Untuk memerangi patogen yang meniru sel luar, antibodi mengikat patogen untuk menghubungkan mereka bersama-sama, menyebabkan mereka untuk menggumpalkan. Karena antibodi memiliki setidaknya dua paratopes bisa mengikat lebih dari satu antigen dengan epitop yang identik mengikat dilakukan pada permukaan antigen tersebut.

Ώ       Antibodi terdiri dari sekelompok protein serum globuler yang disebut sebagai immunoglobulin (Ig). Sebuah molekul antibody umumnya mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik dan spesifik untuk epitop (determinan antigenik) yang menyebabkan produksi antibody tersebut. Masing-masing molekul antibody terriri atas empat rantai polipeptida, yaitu dua rantai berat (heavy chain) yang identik dan dan dua rantai ringan (light chain) yang identik, yang dihubungkan oleh jembatan disulfida untuk membentuk suatu molekul berbentuk Y. Pada kedua ujung molekul berbentuk Y itu terdapat daerah variabel (V) rantai berat dan ringan. Disebut demikian karena urutan asam amino pada bagian ini sangat bervariasi dari satu antibodi ke antibodi yang lain. Daerah V rantai berat dan daerah V rantai ringan secara bersama-sama membentuk suatu kontur unik tempat pengikatan antigen milik antibodi. Interaksi antara tempat pengikatan antigen dengan epitopnya mirip dengan interaksi enzim dan substratnya: ikatan nonkovalen berganda terbentuk antara gugus-gugus kimia pada masing-masing molekul.(Campbell).


Ώ       Jika kita pelajari serum dengan elektroforesis maka akan terlihat beberapa fraksi protein dalam serum yang mempunyai kecepatan berlainan. Berturut-turut akan dapat dibedakan puncak dari albumin, alpha 1, alpha 2, beta dan gama globulin. Jika binatang pecobaan disuntik dengan antigen, misalnya polisakarida dari kuman pneumokokus, maka pada elektroforesis serum akan tampak meningkatnya puncak globulin terutama dari fraksi gama globulin. Dulu dikira bahwa antibodi adalah sama dengan gama-globulin, tetapi kemudian ternyata ada globulin dari fraksi lain yang dapat berfungsi sebagai antibody juga disebut immunoglobulin tanpa menyebut fraksinya.
Ώ       Imunoglobulin dalam serum terutama terdiri dari fraksi protein yang mempunyai berat molekul sekitar 150.000 (angka sedimentasi 7S) dan komponennya adalah IgG, dan fraksi lain dengan berat molekul 900.000 (19S) yang ternyata IgM.
Ώ       IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi.
Ώ       Tempat Pembentukan Antibodi
Antibodi dibentuk oleh sel plasma yang yang berasal dari diferensiasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen. Selama berdiferensiasi menjadi sel plasma, limfosit B membengkak karena retikulum endoplasma kasar (tempat sintesis protein yang akan dikeluarkan) sangat berkembang. Karena antibodi adalah protein, sel-sel plasma pada dasarnya menjadi pabrik protein yang produktif, menghasilkan sampai dua ribu molekul antibodi per detik. Sedemikian besarnya komitmen perangkat pembuat protein di sel plasma untuk menghasilkan antibodi membuat sel tersebut tidak mampu mempertahankan sintesis protein untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhannya sendiri. Sebagai akibatnya, sel plasma mati dalam rentang waktu lima sampai tujuh hari.
Ώ       Cara Pembentukan Antibodi
Mekanisme sebenarnya dari pembuatan antibodi sebagai reaksi atas masuknya antigen masih belum diketahui secara pasti. Hal ini memicu timbulnya beberapa teori yang memberi gambaran mengenai sintesis antibodi ditinjau dari beberapa sudut.
Ώ       I. Teori Selektif
Teori ini menyatakan bahwa pada permukaan setiap sel pembentuk antibodi di dalam tubuh terdapat gugusan-gugusan kimia yang khas, yang disebut side chain, semacam reseptor yang berfungsi seperti antibodi dan dapat mengikat antigen yang sesuai untuknya. Antigen itu akan merusak reseptor yang berlebihan dan dilepaskan oleh sel ke dalam serum sebagai antibodi. Teori ini kemudian ditinggalkan karena dianggap tidak masuk akal bahwa untuk berbagai macam antigen yang tidak terbatas banyakya telah disediakan resaptor yang sesuai pada permukaan sel.

Ώ       II. Teori Instruktif
Teori ini menyatakan bahwa antigen bekerja sebagai cetakan atau template dan persediaan gamma-globulin di dalam badan yang belum mempunyai bentuk tertentu kemudian menyesuaikan bentuknya sehingga berupa bentuk komplementer dari antigen. Bentuk ini kemudian dapat dipertahankan dengan ikatan-ikatan disulfida, ikatan-ikatan hydrogen dan sebagainya. Teori ini tidak dapat dipertahankan setelah diketahui bahwa sifat khas antibodi ditentukan oleh urutan asam amino di bagian variabel FAB (Fragment Antigen Binding), yang pembentukannya ditentukan oleh suatu messenger RNA dan perubahan mRNA tidak dapat terjadi secepat kontak dengan antigen.

Ώ       III. Teori Seleksi Klonal
Teori ini berdasarkan kemampuan mutasi dan seleksi dari sel-sel tertentu di dalam tubuh sesuai dengan kemampuan yang sama pada kuman. Sel yang berperan dalam reaksi kekebalan, sel limfosit, hanya dapat mengikat satu jenis antigen. Kemampuan ini telah ada sejak lahir dan merupakan sifat bawaaan. Dengan demikian maka sel-sel limfosit di dalam tubuh merupakan kumpulan sel yang berlainan, ada yang dapat bereaksi dengan satu antigen dan ada yang bereaksi dengan antigen lain. Bila antigen masuk ke dalam tubuh ia diikat oleh reseptor pada permukaan limfosit yang cocok, dan sel limfosit itu akan mengalami proliferasi dan membentuk satu clone. Sebagian dari sel clone ini akan mengeluarkan antibodi dan sebagian lain akan menyebar melalui aliran darah dan limfe ke dalam jaringan tubuh sebagai cadangan sel yang sensitif terhadap antigen itu (memory cells). Antigen yang sama apabila masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya akan bertemu dengan sel cadangan ini dan mengakibatkan terbentuknya antibodi yang lebih cepat dan lebih banyak.
Langkah awal pembentukan antibodi adalah fagositosis makrofag. Sel ini tidak membentuk antibodi, tapi mereka membawa antigen dalam beberapa bentuk ke sel B. Hal ini merangsang sel B berdiferensiasi membentuk plasma sel di mana sintesis rantai immunoglobulin dimulai dalam poliribosom. Dengan antigen khusus, induksi respon antibodi memerlukan kerja sama antara sel B dan sel T seperti makrofag. Mekanismenya tidak diketahui.


Ώ       Respon Primer
Ketika hewan atau manusia diinjeksi antigen, terjadilah respon imun primer yang ditandai dengan munculnya IgM beberapa hari setelah pemaparan, sehingga ada kenaikan pendeteksian antibodi dalam serum, bergantung pada rute infeksi dan dosis serta antigen alami. Konsentrasi antibodi meningkat tajam dalam waktu 1-10 minggu, kemudian turun di bawah level deteksi. Umumnya, IgM muncul lebih dahulu dari IgG dalam respon primer. Saat antara antigen dan munculnya IgM disebut lag phase. Kadar IgM mencapai puncaknya setelah kira-kira 7 hari. 6-7 hari setelah pemaparan, dalam serum mulai dapat dideteksi IgG, sedangkan IgM mulai berkurang sebelum kadar IgG mencapai puncaknya yaitu 10-14 hari setelah pemaparan antigen. Kadar antibodi kemudian berkurang dan umumnya hanya sedikit yang dapat dideteksi 3-4 minggu setelah pemaparan
Ώ       Respon sekunder
Ketika hewan atau manusia dinjeksi kembali dengan antigen yang sama selama sebulan, atau beberapa tahun setelah level antibodi primer menghilang, terjadi kenaikan tajam respon antibodi dari respon primer. Terjadilah respon imun sekunder yang sering disebut sebagai juga respon anamestik atau booster. Baik IgM maupun IgG cepat meningkat secara nyata dengan lag phase yang pendek. Puncak kadar IgM pada respon sekunder ini pada umumnya tidak melebihhi puncaknya pada respon promer, sebaliknya kadar IgG meningkat jauh lebih tinggi dan jauh lebih lama. Hal ini agaknya berdasarkan pertahanan sejumlah memori antigen sensitif yang substansial setelah kontak awal dengan antigen. Memori pada respon sekunder terletak di sel B dan untuk beberapa antigen di kedua sel B dan T selama respon kedua.

4.c. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Antibodi
Perbedaan dalam respon imun primer dan sekunder , kadar antibodi yang dibentuk, lamanya lag phase dan lain-lain sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain :
1. Jenis antigen
2. Dosis antigen yang diberikan ke darah
3. Cara masuk antigen ke tubuh
4. Sensitivitas teknik yang digunakan untuk mengukur antibodi
Pembentukan antibodi tidak berlangsung tanpa batas, ada mekanisme control yang mengendalikan dan menghentikaan pembentukan antibodi berlebihan. Beberapa di antara mekanisme control itu adalah berkurangya kadar antigen, pengaturan oleh idiotip, dan penekanan oleh sel T penekan.
Interaksi Antigen dan Antibodi
Secara garis besar, interaksi antigen-antibodi adalah seperti bagan berikut:
1.      Antigen/hapten masuk ke tubuh melalui makanan,
2.      minuman,udara,injeksi,atau kontak langsung
3.      Antigen berikatan dengan antibody
a.       Histamine keluar dari sel mast dan basofil
                                                                                                                                      i.      Timbul manifestasi alergi
Interaksi antigen-antibodi dapat dikategorikan menjadi tingkat primer, sekunder, dan tersier.
- Primer
Interaksi tingkat primer adalah saat kejadian awal terikatnya antigen dengan antibody pada situs identik yang kecil, bernama epitop.
- Sekunder
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
1. Netralisasi
Adalah jika antibody secara fisik dapat menghalangi sebagian antigen menimbulkan effect yang merugikan. Contohnya adalah dengan mengikat toksin bakteri, antibody mencegah zat kimia ini berinteraksi dengan sel yang rentan.

2. Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfuse darah yang tidak cocok berikatan bersama-sama membentuk gumpalan.
3. Presipitasi
Adalah jika complex antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu besar, sehingga tidak dapat bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya mengendap.
4. Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibody yang berikatan dengan antigen mampu mengikat reseptor fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkan fagositosis korban yang mengandung antigen tersebut.
5. Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibody ke antigen juga menginduksi serangan sel pembawa antigen oleh killer cell (sel K). Sel K serupa dengan natural killer cell kecuali bahwa sel K mensyaratkan sel sasaran dilapisi oleh antibody sebelum dapat dihancurkan melalui proses lisis membran plasmanya.
- Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologic dari interaksi antigen-antibodi yang dapat berguna atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh menguntungkan antara lain: aglutinasi bakteri, lisis bakteri, immnunitas mikroba,dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak antara lain: edema, reaksi sitolitik berat, dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
Contoh
Contoh-contoh antigen antara lain:
1. Bakteri
2. Virus
3. Sel darah yang asing
4. Sel-sel dari transplantasi organ
5. Toksin


REAKSI AUTOIMUN



Kadang terjadi kelainan fungsi sistem kekebalan, dimana jaringn tubuh dikenali sebagai benda asing lalu diserang sehingga terjadi reaksi autoimun. 


Reaksi autoimun bisa dipicu oleh beberapa hal:

1.      Suatu zat di dalam tubuh yang dalam keadaan normal hanya terdapat di suatu daerah khusus (dan berada diluar jangkauan sistem kekebalan) dilepaskan ke dalam sirkulasi umum.  Misalnya cairan di dalam bola mata dalam keadaan normal hanya terdapat di dalam rongga bola mata. Jika suatu tusukan menyebabkan terlepasnya cairan ini ke dalam aliran darah, maka sistem kekebalan akan bereaksi melawannya.
2.      Perubahan pada suatu zat tubuh yang normal. Misalnya virus, obat-obatan, cahaya matahari atau penyinaran bisa merubah struktur suatu protein sehingga sistem kekebalan mengenalinya sebagai benda asing.
3.      Sistem kekebalan memberikan respon terhadap zat asing yang menyerupai zat tubuh alami dan menyerangnya sebagai benda asing.
4.      Terjadi kelainan fungsi di dalam sel yang mengendalikan pembentukan antibodi.
Misalnya limfosit B yang ganas bisa menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang sel darah merah.



Akibat dari suatu reaksi autoimun bervariasi: 
- Demam 
- Kerusakan berbagai jaringan, misalnya pembuluh darah, tulang rawan dan kulit 
- Kerusakan organ 
- Peradangan dan kerusakan jaringan bisa menyebabkan gagal ginjal, gangguan pernafasan, kelainan fungsi jantung, nyeri, kelainan bentuk, delirium dan kematian. 

Sejumlah besar penyakit yang hampir dipastikan merupakan reaksi autoimun adalah: 
- Lupus eritematosus sistemik 
- Miastenia gravis 
- Penyakit Graves 
- Tiroiditis Hashimoto 
- Pemfigus 
- Artritis rematoid 
- Skleroderma dan  Anemia pernisiosa.











VAKSIN HIV AIDS

Tim Nabel menemukan dua antibodi dalam darah pasien terinfeksi HIV yang tidak sakit walaupun terinfeksi. Orang-orang ini disebut non-progressors dan peneliti mempelajari sistem kekebalan tubuh untuk mengetahui mengapa mereka mengendalikan virus lebih baik daripada kebanyakan pasien.


Mereka kemudian menemukan sel sistem kekebalan tubuh disebut B-sel yang membuat antibodi ini khusus, menggunakan perangkat molekul baru yang mereka temukan.

Dalam eksperimen lain, mereka berhasil membekukan salah satu antibodi dalam proses penyambungan dan menetralkan virus, mendapatkan gambar tingkat-atom dalam proses yang disebut x-ray kristalografi.

Mampu "melihat" seperti apa struktur tersebut memungkinkan para peneliti merancang vaksin menggunakan proses yang disebut desain vaksin rasional, yang serupa dengan suatu teknik membuat obat yang disebut rancangan obat rasional, kata Nabel.

Vaksin juga memungkinkan untuk desain terapi gen guna membantu pasien membuat antibodi itu sendiri, atau menggunakan teknik lama dengan transfusi antibodi secara langsung.

Salah satu antibodi, yang disebut VRC01, sebagian meniru cara sel kekebalan disebut CD4 T-sel yang melekat pada sepotong virus AIDS yang disebut gp120

"Antibodi melekat pada bagian virus yang tak berubah, dan menjelaskan mengapa mereka dapat menetralkan seperti berbagai jenis HIV yang luar biasa," kata Dr John Mascola, yang bekerja pada studi ini, dalam sebuah pernyataan.



Dengan menganalisis peran antibodi manusia bernama ADCC pada pasien HIV, peneliti mampu mengidentifikasi keterlibatan virus dengan antibodi.

Profesor Stephen Kent dan salah seorang koleganya menyebutkan, "Antibodi ADCC memiliki implikasi kuat dalam perlindungan terhadap HIV dalam beberapa uji coba vaksin, tapi peran mereka memang belum dipahami secara pasti."

"Hasil penelitian ini menunjukkan virus HIV sangatlah mudah berpindah tempat, tapi terbukti pula antibodi ADCC mampu mencegah virus tersebut berkembang lebih cepat dan membuatnya lebih lemah," kata Kent.Tampak pula, antibodi ADCC yang bagus bisa benar-benar digunakan untuk melawan infeksi melalui vaksin dan menghentikannya.






Atas: Gambar-gambar ini menunjukkan HIV-mengikat tiga antibodi 'segmen, yang menetralisir virus. Para VRC01 dan VRC03 antibodi ditemukan dalam darah donor terinfeksi HIV di Amerika Utara, sedangkan antibodi VRC-PG04 ditemukan dalam darah donor terinfeksi HIV di Afrika. Bawah: melapiskan HIV mengikat segmen dari tiga antibodi menunjukkan perbedaan dan persamaan struktural. Daerah-daerah yang mirip memungkinkan ketiga antibodi untuk mengikat ke tempat yang sama pada virus dan untuk menetralisir persentase yang tinggi dari jenis HIV dari seluruh dunia. (Kredit: NIAID VRC)

ScienceDaily (11 Agustus 2011) - Para peneliti telah melacak secara rinci bagaimana tertentu kuat menetralkan antibodi HIV berevolusi, sebuah temuan yang menghasilkan petunjuk penting untuk memandu desain vaksin pencegahan HIV, menurut sebuah penelitian yang muncul di Science Express minggu ini. Penemuan dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Vaccine Research Center (VRC) di Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi (NIAID), bagian dari Institut Kesehatan Nasional.
"Ini penelitian elegan membawa kita selangkah lagi lebih dekat untuk vaksin HIV dan menetapkan suatu teknik baru ampuh untuk mengevaluasi respon kekebalan tubuh manusia untuk vaksin eksperimental, tidak hanya untuk HIV, tetapi untuk patogen umumnya," kata Direktur NIAID Anthony S. Fauci, MD Temuan baru membangun pada penemuan tahun lalu dilaporkan oleh para ilmuwan VRC tiga antibodi HIV, dua di antaranya bisa berhenti lebih dari 90 persen dikenal jenis HIV global dari menginfeksi sel manusia di laboratorium. Disebut VRC01, VRC02 dan VRC03, antibodi ini ditemukan pada darah yang disumbangkan untuk studi NIAID oleh terinfeksi HIV Amerika Utara dikenal sebagai donor 45. Dalam kertas baru, para ilmuwan melaporkan menemukan antibodi mirip dengan VRC01 dalam darah dua terinfeksi HIV Afrika dikenal sebagai donor dan donor 74 0219.
Para peneliti lebih lanjut menemukan bahwa VRC01-seperti antibodi semua mengikat ke tempat yang sama tentang HIV dengan cara yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin HIV harus mengandung replika protein tempat ini, yang dikenal sebagai situs CD4 mengikat, untuk memperoleh antibodi sekuat VRC01, menurut para peneliti. Situs CD4 mengikat adalah salah satu dari beberapa bagian dari virus terus bermutasi yang tetap sama di varian HIV di seluruh dunia, dan virus menggunakan situs ini untuk menempel pada sel yang terinfeksi.
Para ilmuwan sebelumnya menemukan bahwa gen untuk VRC01-seperti antibodi mengalami jumlah yang sangat tinggi mutasi - 70 sampai 90 - antara draft pertama yang kode untuk antibodi lemah dan versi terakhir yang kode untuk sebuah antibodi yang dapat menetralisir HIV. Gen ini terletak pada DNA sel kekebalan yang disebut sel B.
"Untuk membuat vaksin yang memunculkan VRC01-seperti antibodi, kita perlu pelatih sel B untuk berkembang gen antibodi sepanjang salah satu beberapa jalur, yang kita miliki sekarang diidentifikasi, dari bayi sampai bentuk dewasa, HIV-pertempuran," kata VRC Gary J. Nabel Direktur, MD, Ph.D.
Untuk memandu sel B di sepanjang jalur evolusi diperpanjang, para ilmuwan pertama yang dibutuhkan untuk memetakan rute. Mereka mulai dengan memutar ke teknologi yang ada untuk urutan pengumpulan sel-B gen yang kode untuk semua antibodi dibuat oleh sistem kekebalan tubuh seseorang. Penelitian ini menandai kali pertama teknologi ini, disebut sekuensing mendalam, telah digunakan untuk melacak evolusi dari respon antibodi terhadap HIV pada tingkat genetik. Para peneliti NIH kemudian merancang teknik-teknik canggih bioinformatika untuk menguraikan perpustakaan besar data genetik yang dihasilkan oleh sekuensing mendalam.
"Kami menemukan cara untuk membaca buku, atau gen, di perpustakaan ini dengan mendefinisikan karakteristik unik dari VRC01-seperti antibodi," kata Peter Kwong, Ph.D., kepala bagian biologi struktural VRC dan co-peneliti utama dari studi.
Berdasarkan penemuan mereka dari struktur umum dan asal genetik dari VRC01-seperti antibodi, para ilmuwan menyusun strategi untuk pemindaian perpustakaan DNA B-sel donor dan donor 45 74. Dari ratusan ribu gen antibodi, para ilmuwan pertama kali diidentifikasi ribuan yang kode untuk VRC01-seperti antibodi dan kemudian diurutkan gen ini ke dalam pohon keluarga yang menunjukkan evolusi mereka dari tahap awal mereka menjadi bentuk dewasa. Gen-gen yang kode untuk antibodi HIV menetralisir dikelompokkan bersama-sama pada cabang yang sama dari pohon.
Selanjutnya, para peneliti berfokus pada segmen gen yang mengkode bagian dari antibodi VRC01-seperti yang melekat pada dan menetralkan HIV. Memeriksa urutan ini dalam gen dari kerabat baru ditemukan VRC01 mengungkapkan bagaimana urutan berubah langkah demi langkah di sepanjang salah satu dari beberapa jalur yang jelas dari kondisi semula menjadi bentuk dewasa. Sebuah vaksin yang memunculkan VRC01-seperti antibodi akan perlu untuk membujuk DNA sel B antibodi belum matang untuk berevolusi sepanjang salah satu jalur tersebut.
Penelitian baru telah jauh-implikasi untuk pengembangan vaksin. "Ketika kami mengembangkan dan menguji vaksin HIV baru, maka akan mungkin untuk menganalisis tidak hanya antibodi dalam darah, tetapi juga sel B spesifik gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi terhadap HIV," kata John R. Mascola, MD, wakil direktur penyidik ​​VRC dan co-penelitian. "Informasi ini akan menunjukkan apakah vaksin HIV yang diteliti dalam percobaan praklinis atau klinis menuju ke arah yang benar."
Para ilmuwan sekarang bertujuan untuk menciptakan protein mereka dapat memberikan melalui vaksin untuk melayani sebagai rambu-rambu yang mengarahkan perkembangan sel-B DNA untuk menghasilkan VRC01-seperti antibodi.