Powered By Blogger

Sabtu, 08 Maret 2014

Laporan Kimia Analitik



BAB I
 PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-komponen suatu senyawa.  Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif.  Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel.  Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel.
Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi.  Analisi kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.  Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini dilakukan.
B.     Rumusan Masalah
      1.      Bagaimana cara identifikasi kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
      2.      Bagaimana cara identifikasi anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
C.    Tujuan Percobaan
      1.      Identifikasi adanya kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.
      2.      Identifikasi adanya anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.

D.    Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan yaitu dapat mengetahui unsur-unsur yang termasuk golongan kation dan anion dan mengetahui perubhan yang terjadi jika ditambahka dengan reagent yang ada.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Kation dan Anion
Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Untuk senyawa anorganik disebut analisis kualitatif anorganik
Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.
1.Warna beberapa ion dalam pelarut air
Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan sebagai salah satu cara untuk identifikasi kation tersebut.
2.Warna nyala beberapa logam
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi kimia seperti reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan. Hukum kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi berjalan.
Prosedur pertama kali yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui adalah membuat contoh (sampel) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji terhadap ion-ion yang mungkin ada. Sebelum mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian di adakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.
Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak digunakan reaksi-reaksi yang melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut. Atom pusat memiliki bilangan koordinasi tertentu yang menunjukkan jumlah ruangan yang tersedia di sekitar atom pusat.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis         semimikro dengan  hanya modifikasi kecil.
Pembentukan kompleks dalam analisa kualitatif digunakan untuk :
1. Uji-uji spesifik
Beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sangat peka dan spesifik dapat digunakan untuk identifikasi ion. Berikut ini beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sering digunakan dalam analisis kualitatif:
Cu2+(biru) + 4NH3- [Cu(NH3)4]2+(biru tua)
Fe3+ SCN- [Fe(SCN-)6]3-
Ni2+ dimetilglioksim(DMG)
2. Penutupan (masking)
Ketika menguji suatu ion spesifik dengan suatu pereaksi, mungkin akan muncul gangguan karena adanya ion lain yang ada dalam larutan. Gangguan ini dapat dicegah dengan menambahkan pereaksi yang disebut zat penutup, yang membentuk kompleks yang stabil dengan ion pengganggu. Ion yang akan diidentifikasi tidak perlu lagi dipisahkan secara fisika. Misalnya, pada uji kadmium dengan H2S dengan adanya tembaga. Ion tembaga dapat bereaksi dengan H2S juga, karena itu perlu ditutupi dengan cara pembentukan kompleks dengan CN- menjadi [Cu(CN)4]2-, dimana kompleks tetrasiano ini tidak akan membentuk endapan tembaga sulfida. Sedangkan kompleks [Cd(CN)4]2- tetap dapat membentuk endapan kadmium sulfida.
3. Pelarutan kembali endapan
Pembentukan kompleks dapat menyebabkan kenaikan kelarutan, sehingga suatu endapan dapat larut kembali. Contohnya pada endapan AgCl jika ditambahkan NH3 maka endapan tersebut akan larut kembali. Hal ini terjadi karena terbentuknya kompleks Ag+  dengan NH3membentuk kompleks [Ag(NH3)2]+.

B. Analisis Kation
            Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan kation dari campurannya. Pemisahan kation cara-caranya pada prinsipnya dilakukan adalah sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih dahulu  dari campurannya. Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya yaitu endapan atau warna keduanya. Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak lebih kurang 10 mL tergantung kepekaan larutan sampel.
            Kation-kation golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut. Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal tidak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak larut, seangkan pengendapan timbal halida tidak sempurna dan endapannya mudah larut dalam air panas. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya ekuivalen. Kation golongan 1 mengandung kation logam yang terendapkan sebagai senyawa klorida yang tidak larut. Kation-kation ini dapat diendapkan dengan pereaksi asam klorida.

Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk memisahkan kation menjadi beberapa kelompok.
Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi kedalam dua sub golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub golongan arsenik melarut dengan membentuk garam ion.

C. Analisis Anion
            Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-).  Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.  Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.
            Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat:
SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida :
    Cl-, Br-, I, S2-
    Anion golongan ini mengendap dengan Ag+  dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat :
    NO3-, NO2-,C2H3O2-.
    Semua garam dari golongan ini larut. NO­3-, NO2-, CH3OO- .
            Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.
           


BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.     UJI KATION 1    
v Hari/tanggal          : Selasa,29 Oktober 2013
v Alat dan bahan:

- Tabung reaksi + rak
- Pipet tetes
- Sikat tabung
- Larutan AgNO3 
- Larutan Pb2  ( NO3 )2 
- Larutan HgNO3  
- Aquadest


v Pereaksi  :
-                      HCl 2 N
-                      NaoH
-                      NH4OH 
-                      K2CrO4
-                      NH4OH pekat

v Prosedur kerja :
1.      Siapkan alat dan  bahan
2.      Saiapkan 12 tabung reaksi
3.      Ambil 3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel berikut :
-  Tabung pertama isi 2 cc AgNO3  
-  Tabung  kedua isi 2 cc Pb2(NO3)2
-  Tabung ketiga isi 2 cc HgNO3  
4.      Tabung bekas percobaan di cuci bersih, kemudian percobaan  diulangi seperti pada nomor 1 di atas,tetapi reagen yang ditambahakan adalah NaoH  tetes sampai berlebihan (kira-kira 5 ml).
5.      Percobaan yang sama dilakukan, tetapi reagen diganti berturut-turut dengan :
-      NH4OH pekat
-      KI
-      K2CrO4
6.      Campur kan masing-masin gtabung dengan larutan yang berbeda-beda yaitu 5 tetes HCl  3 tetes.
7.      Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi baik sebelum mau pun sesudah .

NO
SAMPEL SEBELUM
SAMPEL+REAGENT
REAKSI KIMIA
KETERANGAN
1
Pb
(Tidak berwarna)
Pb(CH3COO)+HCl












Pb(CH3COO)+HCl           PbCl +2CH3COOH

  


 

    Endapan Putih
Pb(CH3COO)+NaOH












Pb(CH3COO)+NaOH
              Pb(OH)2+2NaCH3COO




    Endapan Putih
Pb(CH3COO) +KI









Pb(CH3COO)2+K2CrO4











Pb(CH3COO)2+KI         PbI2+2KCH3COO





Pb(CH3COO)2+K2CrO4
                PbCrO4+2KCH3COO




 

    Endapan kuning                   muda



 

    Endapan kuning muda
2
Hg
(Tidak berwarna)
HgNO3+HCl












HgNO3+HCl          HgCl + HNO3



 

     Endapan putih
HgNO3+NaOH









SAMPEL +REAGENT




HgNO3+NaOH        HgOH+NaNO3





REAKSI KIMIA




  Endapan hitam





KETERANGAN
HgNO3+KI




HgNO3+KI         HgI + KNO3



 

 Endapan Hijau Muda


HgNO3+K­2CrO4











HgNO3+K­2CrO4             Hg2CrO4+2KNO3




  Endapan merah

Ag
(Tidak berwarna)
AgNO3+HCl
 











AgNO3+HCl         AgCl + HNO3



 

   Endapan putih

SAMPEL+REAGENT
REAKSI KIMIA
KETERANGAN
AgNO3+NaOH












AgNO3+NaOH         AgOH+NaNO3




  Endapan Coklat
AgNO3+KI











AgNO3+KI        AgI+KNO3





  Endapan kuning




AgNO3+K2CrO4





AgNO3+K2CrO4              Ag2CrO4+2KNO3



   Endapan Merah
          


Pembahasan
Sebelum direaksikan dengan reagent,semua sampel tidak berwarna.setelah direaksikan atau ditetesi reagent yang ada, semua sampel mengalami perubahan seperti yang ada didalam tabel.
1.Pb
a.larutan Pb(CH3COO) ditetesi dengan HCl,mengalami perubahan dari yang semulanya tidak berwarna menjadi endapan putih.reaksi kimianya,
Pb(CH3COO)+HCl           PbCl +2CH3COOH
b.larutan Pb(CH3COO)2 yang ditetesi dengan NaOH ­juga mengalami perubahan yang sama yaitu endapan putih,reaksi kimianya sebagai berikut,
Pb(CH3COO)+NaOH             Pb(OH)2+2NaCH3COO
c.larutan Pb(CH3COO)2 ditetesi reagent KI mengalami perubahan yaitu endapan kuning muda dan reaksi kimianya,

Pb(CH3COO)2+KI         PbI2+2KCH3COO

d.larutan Pb(CH3COO)2 ditambahkan atau ditetesi reagent K2CrO4 juga mengalami perubahan yang sama seperti ditambahkan KI yaitu endapan kuning muda,dengan reaksi kimianya ialah Pb(CH3COO)2+K2CrO4            PbCrO4+2KCH3COO.

2.Hg

a.larutan HgNO3direaksikan dengan reagent HCl juga mengalami perubahan,menjadi endapan putih dengan reaksi kimianya,

 HgNO3+HCl               HgCl + HNO3.

b.larutan HgNO3 ditambahkan reagent NaOH ,berubah menjadi endapan hitam,reaksi kimianya,

HgNO3+NaOH        HgOH+NaNO3

c.larutan HgNO3 ditetesi dengan reagent KI ,mengalami perubahan yaitu endapan hijau muda dengan reaksi kimianya HgNO3+KI            HgI + KNO3
d.larutan HgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalami perubahan yaitu endapan merah,dengan reaksi kimianya,

 Pb(CH3COO)2+K2CrO4                   PbCrO4+2KCH3COO

3.Ag
a.larutan AgNO3 ditambahkan reagent HCl mengalami perubahan dari tidak berwarna menjadi endapan putih,reaksi kimianya,

AgNO3+HCl         AgCl + HNO3

 b.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent NaOH mengalami perubahan warna dan terdapat endapan yaitu endapan coklat dengan reaksi kimianya sebagai berikut,

AgNO3+NaOH         AgOH+NaNO3

c.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent KI juga mengalami perubahan warna dan terdapat endapan yaitu endapan kuning dengan reaksi kimianya sebagai berikut

AgNO3+KI        AgI+KNO3

d.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalmi perubahan warna dan terdapat endapan yaitu endapn merah dengan reaksi kimianya,
AgNO3+K2CrO4              Ag2CrO4+2KNO3













2.         UJI KATION  2
v  Hari/Tanggal : Selasa,5 November 2013
v  Alat dan Bahan:
A.      Tabung reaksi                                F.    KCN 10%
B.       Rak                                                  G.    H2C
C.       Sikat tabung                                   H.    KI 10%
D.      Batang pengaduk                           I.     Na2CO3  10%
E.       NH4OH  pekat                                  J.    Aquadest
           Pereaksinya:
·         Larutan CuSo4   1%
·         Larutan cd (No3)2  1%
·         Larutan Hgcl2   1%
·         Larutan Na2H4SO4  atau  Na2H4SO3  1%
·         Larutan sbcl  1%
·         Larutan snc3/sncl  1%
·         NaoH  10%
·         Gas  H2S
·         AgNo3  1%
v     Prosedur kerja
a.       Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih dan isi dengan sampel berikut:
Tabung pertama isi 2 cc CuSO4 1%
Tabung kedua isi 2 cc Cd(NO3)2  1%
Tabung ketiga isi 2 cc HgCl2 1%
Tabung keempat isi 2 cc Bi(NO3)2 1%
     Ke dalam tiap tabung di tambahkan tetes demi tetes reagent NaOH 4 N (encer) sampai berlebihan, kira-kira 3/4 tabung. Amati apa yang terjadi.
a.       Cuci tabung sampai bersih kemudian tambahkan tetes demi tetes reagant NH4OH pekat sampai berlebihan.
b.      Kerjakan hal yang sama dengan reagant berikut:
Na2CO3 10%
KCN 10%
KI 10%
H2S




























No
Sampel
Sampel + reagent
reaksi
Keterangan
1
CuSO4
CuSO4 +  Na2CO3

CuCO4 + Na2CO3
CuCO3 + Na2CO4

Biru Muda


CuSO4  + 2KI

CuSO4 + 2KI 
CuI2 + K2SO4

Hijau


CuSO4 +  2KCN

CuSO4 + 2KCN
Cu(CN)2 + K2SO4

Merah Bata
2
Cd(NO3)2
Cd(NO3)2 +  Na2CO3

Cd(NO3)2+2NO2C03 
CdCO3+2Na2NO3



 

Putih


Cd(NO3) +  KCN

Cd(NO3)2 +  2KCN
Cd(CN)2+ K2NO3


 

Putih


Cd(NO3) +2 KI

Cd(NO3)2+2Kl
Cd I2 +KNO3

Kuning Muda
3
HgCl2
HgCl2          +  Na2CO3


HgCl2+   Na2 CO3
HgCO3+ 2NaCl

Merah Bata


HgCl2         +   KCN




HgCI2  +  2KCN
Hg(CN)2+2KCl

Kuning


HgCl2         +    KI


HgCl2  + 2 Kl
Hgl2+2kCl

Orange
4
Bi(NO3)2
Bi(NO3)2 +    Na2CO3

Bi(NO3)2+Na2NO3
BiCO3 +2NaNO3

Putih


Bi(NO3)2 +     KCN

Bi(NO3)2    +  2KCN
Bi (CN)2 +2KNO3

Coklat




Bi(NO3)2 +      KI




Bi(NO3)2   +  2Kl
Bi I2 + 2KNO3





orange





Pembahasan
Pada percobaan kation golongan II A dengan menggunakan tabung reaksi masing masing diisi oleh 4 sampel yaitu:
1.      Cd(NO3)2
2.      Bi(NO3)2
3.      HgCl2
4.      CuSO4
Keempat sampel yang diuji cobakan direaksikan menggunakan reagent KI, KCN dan CuSO4. Hasil percobaan diperoleh:
1.      Sampel Cd(NO3)2
a.       Cd(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih susu.
b.      Cd(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih susu.
c.       Cd(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan dan tidak berwarna.
2.      Sampel Bi(NO3)2
a.       Bi(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih.
b.      Bi(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih.
c.       Bi(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak  menghasilkan endapan hanya saja menghasilkan larutan kuning.
3.      Sampel HgCl2
a.       HgCl2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna merah bata.
b.      HgCl2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna kuning.
c.       HgCl2 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna orange.
4.      Sampel CuSO4
a.       CuSO4 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna biru muda.
b.      CuSO4 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna biru.
c.       CuSO4 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna coklat.































3.UJI KATION 3.
v   Hari/tanggal :Selasa,12 November 2013
v   Alat dan Bahan :
-          Tabung reaksi + rak
-          Pipet tetes
-          Pipet volume
-          Sikat tabung
-          aquadest
Sampel :                                                                Reagent :
-          Larutan  FeSO4 1 %                                                    NaOH
-          Larutan  Al2(SO4)3 1 %                                               K3Fe(CN)6
-          Larutan  ZnSO4 1 %                                                    K4Fe(CN)6
-          Larutan  Co(NO3)3 1 %                                               K2CrO4
-          Larutan  (CH3COOH)2Ni 1 %
-           Larutan  MnSO4
v   Prosedur kerja
A.    Uji Kation Golongan III A (Golongan Besi)
1.      Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian isi dengan sampel berikut :
a.       Tabung pertama isi 2 cc larutan FeSO4 1%
b.      Tabung kedua isi 2 cc larutan Al2(SO4)3 1 %
2.      Tambahkan 3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang berisi larutan kation.
3.      Homogenkan kedua larutan
4.      Lihat hasil reaksi dan endapan yang terjadi
5.      Lakukan cara yang sama pada reagent lain.
B.     Uji kation golongan III B
1.      Ambil tabung reaksi ang bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel berikut :
a.       Tabung reaksi isi 2 cc ZnSO4
b.      tabung reaksi isi 2 cc larutan Co(NO3)3
c.       tabung reaksi isi 2 cc larutan CH3COOH
d.      tabung reaksi isi 2 cc larutan MnSO4
2.      Tambahkan 3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang berisi larutan kation
3.      Homogenkan kedua larutan
4.      Lihat hasil reaksi dan endapkan yang terjadi
5.      Lakukan cara yang sama pada reagen lain.















NO
SAMPEL
SAMPEL + REAGENT
REAKSI
KETERANGAN
1
FeSO4
FeSO4  + NaOH
FeSO4  + NaOH                FeOH+ Na2SO4
FeSO4  + K3Fe(CN)6
3 FeSO4  + 2     K3Fe(CN)6          Fe3(Fe(CN)6)2 + 3 K2SO4
FeSO4  + K4Fe(CN)6
2 FeSO4 + K4Fe(CN)6        Fe2Fe(CN6)2  + 2 K2SO4
2
Al2(SO4)3
Al2(SO4)3 + NaOH
Al2(SO4)3 + 6 NaOH                     2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4
orange kecoklatan

Al2(SO4)3  + K3Fe(CN)6
Al2(SO4)3  + 2  K3Fe(CN)6               2 AlFe(CN)6 + 3K2SO4
Al2(SO4)3  + K4Fe(CN)6
2 Al2(SO4)3  + 3 K4Fe(CN)6              Al4(Fe(CN)6)3 + 6 K2SO4

A.    Golongan III B
NO
SAMPEL
SAMPEL + REAGENT
REAKSI
KETERANGAN
1
ZnSO4
ZnSO4 + K2CrO4
       ZnSO4 + K2CrO4       
                        ZnCrO4 +K2SO4
2
Co(NO3)3
Co(NO3)3 + K2CrO4
2Co(NO3)3+ 3K2CrO4                                   
         Co2(CrO4)3+ 6KNO3
3
CH3COOH
CH3COOH + K2CrO4
2CH3COOH + K2CrO4
H2CrO4+ 2KCH3COO

4
MnSO4
MnSO4 + K2CrO4
     MnSO4 + K2CrO4
MnCrO4 + K2SO4

        Pembahasan
Pada perobaan kation golongan III A dan III B diberlakukan 6 sampel untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi yaitu :
1.                       FeSO4
2.                       Al2(SO4)3
3.                       ZnSO4
4.                       Co(NO3)3
5.                       MnSO4
6.                       CH3COOH2Ni
Keenam sampel masing-masing direaksikan dengan reagen NaOH, K4Fe(CN)6, K3Fe(CN)6. Hasil percobaan diperoleh :
A.                     Sampel FeSO4
-   FeSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna orange kecoklatan dan menghasilkan endapan.
-   FeSO4 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6  menghasilkan warna biru kehitaman dan menghasilkan endapan.
-   FeSO4 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6  menghasilkan warna hijau kebiru biruan dan menghasilkan endapan.
B.                      Sampel Al2(SO4)3
-   Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan warna.
-   Sampel Al2(SO4)3  ditambahkan reagen K3Fe(CN)6  menghasilkan warna hijau
-   Sampel Al2(SO4)3  ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 tidak mengalami perubahan warna.
C.                      Sampel ZnSO4
-   Sampel ZnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna kuning dan mengalami endapan.
D.                     Sampel Co(NO3)3
-   Sampel Co(NO3)3 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna coklat dan mengalami endapan.
E.                      Sampel MnSO4
-   Sampel MnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna putih kekuningan dan menghasilkan endapan.
F.                       Sampel CH3COOH2Ni
-   Sampel CH3COOH2Ni ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan warna.
Pada percobaan uji kation golongan III A dan golongan III B terjadi beberapa kesalahan. Pada sampel Al2(SO4)3 yang apabila direaksikan dengan reagen NaOH maka akan menghasilkan endapan putih tetapi pada percobaan kami lakukan tidak mengalami perubahan warna seperti warna aslinya.
Pada percobaan uji kation golongan III B, sampel Co(NO3)3 yang apabila direaksikan dengan reagen NaOH harusnya menghasilkan endapan hijau bukan coklat.
Semua kesalahan yang terjadi selama melakukan percobaan itu dikarnakan beberapa hal diantaranya sampel dan juga reagen yang digunakan saat peraktikum telah lama (tidak layak untuk digunakan), alat yang digunakan kurang bersih sehingga menyebatkan adanya reaksi lain selain sampel dan reagen yang diuji.






4.UJI KATION IV
v Hari/tanggal  : 19 November 2013
v Alat dan Bahan

Ø Tabung reaksi
Ø Pipet tetes
Ø Rak tabung
Ø NaOH
Ø
Ø
Ø
Ø Ba (
Ø Ca (

v Prosedur kerja  :
a)    Ambil 3 tabung reaksi, masing-masing isi dengan :
Ø Tabung pertama isi 2 cc larutan Ba (
Ø Tabung kedua isi 2 cc larutan Ca (
Ø Tabung ketiga isi 2 cc larutan Sr
b)   Lakukan hal yang sama untuk reagent NaOH 4 N
c)    Lakukan hal yang sama untuk reagnet :
Ø
Ø
Ø
Ø

1)      TABEL HASIL PENGAMATAN
No.
Sampel
Sampel + Pereaksi
Reaksi
Ket.
1.
Ca (
Ca(  + NaOH
Ca + Na
Putih


Ca(  +
Ca + H
Tidak Berwarna


Ca(  +  
 + Na
Putih Kebiruan


Ca(  +
+
Kuning Emas


Ca(  +
 +
  Kuning
  Emas
2.
Ba(
Ba(  + NaOH
Ba (  + Na
  Hijau


Ba (  +
Ba + H  
  Kuning


Ba (  +
 + Na
  Kuning


Ba (  +
+
  Oranges


Ba (  +
 +
Kuning
3.
Sr
Sr  + NaOH
Sr (  + Na
Tidak Berwarna


Sr (  +
Sr + H
Tidak berwarna


  Sr (  +
 + Na
Putih


Sr (  +
+
Kuning terang


Sr (  +
 +
Kuning



Ca (  + NaOH (Putih   )              Ca (  +  (Tidak berwarna)
                                                                                       


 

Ca (  + (Putih kebiruan)           Ca(  +  (kuning emas)

Ca (  +             Ba (  + NaOH (Hijau)
 

                                                                    



 

Ba (  +  (kuning    )                        Ba (  +  (kuning   )
 







Ba (  +  (orange    )        Ba (  +       
 

                                                                                     




Sr  + NaOH (tidak berwarna) Sr (  +  (tidak berwarna)
 






Sr (  +  (putih)              Sr (  +  (kuning terang)
 

                                                           
 




Sr (  +  (kuning)
 





Pembahasan
Golongan kation ke IV yaitu Barium, Stronsium, dan Kalium. Pada percobaan pertama yaitu Ca (  diteteskan 2 cc larutan NaOH menghasilkan warna putih     , warna Ca (  tetap pada warna semula. Ba (  diteteskan 2 cc larutan NaOH menghasilkan warna hijau    , warna Ba (  mengalami perubahan dari warna semula yaitu kuning. Sr  diteteskan 2 cc larutan NaOH menjadi tidak berwarna., warna Sr  mengalami perubahan dari warna putih menjadi tidak berwarna.
Pada reaksi kedua, yaitu . Pada percobaan pertama yaitu Sr  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan warna putih, dari warna semula Sr  yaitu warna putih. Ba (  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan warna kuning   , dari warna Ba (  semula yaitu warna kuning (tidak mengalami perubahan) hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor atau karena pereaksi yang sudah tidak berfungsi. Ca (  diteteskan 2 cc menghasilkan warna tidak berwarna.
Pereaksi ketiga yaitu . Pada percobaan pertama yaitu Sr  diteteskan 2 cc larutan  tidak mengalami perubahan warna yaitu tetap pada warna putih. Ba (  diteteskan 2 cc larutan menghasilkan warna hijau     , mengalami perubahan warna yaitu kuning. Ca (  diteteskan 2 cc larutan menghasilkan warna putih kebiruan dan mengalami sedikit perubahan dari warna semula yaitu putih.
Pereaksi keempat yaitu . Pada percobaan pertama yaitu Sr  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan warna kuning dari warna semula yaitu putih. Ba (  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan warna oranges     dari warna semula yaitu kuning. Ca (  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan kuning keemasan dari warna semula Ca (  yaitu putih.
Pereaksi terakhir yaitu . Pada percobaan pertama yaitu Sr  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan warna kuning dari warna sebelumnya yaitu putih. Ba (  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan warna kuning  dari warna semula yaitu kuning (tidak mengalami perubahan warna). Ca (  diteteskan 2 cc larutan  menghasilkan warna kuning emas dari warna semula yaitu putih.

5.UJI KATION V
v    Hari / Tanggal Praktikum        : Selasa, 26 November 2013
v    Alat dan Bahan

-          Tabung reaksi  + rak
-          Pipet tetes
-          MgSO4
-          NaCl
-          KCl
-          NaOH
-          Na2CO3
-          Na2HPO4
-          Asam pikrat
-          Asam tartrat

v    Prosedur Kerja
1.      Ambil 3 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc MgSO4, lalu bubuhi reagen berikut:
a.       Tabung pertama isi dengan reagen NaOH 5 tetes.
b.      Tabung kedua isi dengan reagen Na2CO3 4 tetes.
c.       Tabung ketiga isi dengan reagen Na2HPO4 3 tetes.
2.      Ambil 2 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc NaCl, lalu tambahkan reagen berikut:
a.       Tabung pertama isi dengan reagent Asam pikrat 3 tetes.
b.      Tabung kedua isi dengan reagent Asam tartrat 3 tetes.
3.      Ambil 2 tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc KCl, lalu tambahkan reagent berikut:
a.       Tabung pertama isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
b.      Tabung kedua isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
4.      Amati hasil reaksi / foto hasil reaksi baik sebelum dan sesudah reaksi.
5.      Tabel Hasil Pengamatan
No
Sampel
Sampel + Reagen
Reaksi - Reaksi
keterangan
1.
MgSO4
 
























MgSO4 + 2NaOH Mg(OH)2  + Na2 SO4


MgSO4+Na2CO3 3+ NaSO4



MgSO4+Na2HPO4
Mg HPO4 + Na2SO4



Larutan




Larutan




Larutan
2.
NaCl











 





2 NaCl + H2C4O6
Na2C4O6 +2HCl



8 NaCl+ H8C6(NO2) Na8C6(NO2)3+8HCl


Larutan




Larutan



3.
KCL










2 KCl + H2C4O6
K2C4O6 + 2HCl



8 KCl + H8C6(NO2)3 K8C6(NO2)3 + 8HCl




Larutan




Larutan





Pembahasan
Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Kation pada golongan V terdiri dari Mg2+ , Na+ , NH4+ , k+. Pada percobaan ini dilakukan pencampuran dengan larutan lain untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di gunakan yaitu analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya di ikuti masing-masing.
            Percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu uji kation golongan V (golongan sisa). Praktikum ini bertujuan untyk menentukan hasil reaksi, segi warna, bentuk maupun bau. Reagen yang di gunakan untyk mereaksikan antara lain NaOH, Na2CO3, Na2HPO4, Asam pikrat, Asam tartrat. Semua sampel dan reagen tersebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun perubahan warna.
            Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti MgSO4 yang telah ditambahkan dengan Na2CO3 hasil reaksinya putih susu dan yang telah di tambahkan dengan reagen NaOH hasil warnanya bening 2 lapisan , dan tidak terjadi perubahan warnaseperti: NaCl dan KCl yang telah di tambahkan dengan reagen Asam tartrat tidak terjadi perubahan warna atau tetap jernih(bening) dan MgSO4 yang di tambahkan dengan reagen Na2HPO4 tidak terjadi perubahan warna atau tetap bening,  , serta adapula yang hasil reaksinya sama seperti: NaCl dan KCl yang di telah di tambahkan dengan reagen Asam pikrat perubahan warna yang di hasilkan yaitu kuning terang






            6.UJI KATION VI
v    Hari/Tanggal               :           Selasa, 03 Desember 2013
v Alat dan Bahan
1.      Alat

·           Tabung reaksi/ Tabung centrifuge
·                     Beaker glass
·                     Penangas listrik
·                     Penjepit tabung
·                     Rak tabung
·         Batang Pengaduk
·         Sendok setan
·         Pipet tetes
·         Kaca arloji
·         Labu ukur
·         Neraca analitik

2.      Bahan
·         Aquades
·         Larutan Na2CO3
·         Larutan HNO3
·         Larutan AgNO3
·         NaCl
·         KI
·         KBr


v  Prosedur kerja
1)      Buat dahulu estrak sodanya cara membuatnya : Larutkan 8 gram Na2CO3 dalam 50 mL aquadest lalu larutan tersebut masukkan ke dalam labu ukur kemudian panaskan di atas penangas air selama 10 menit. Setelah reaksi sempurna angkat campuran tadi dan saring selagi panas melalui kertas saring. Filtratnya ditampung dalam tabung reaksi yang bersih.
2)      Analisa ion Cl-
·         1 ml larutan estrak soda diasamkan dengan larutan  HNO3 6 M, kemudian tambahkan larutan AgNO3  0,1 M terjadi endapan putih yang larut dalam ammonium karbonat
3)      Analisa ion Br-
·         1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3  0,1 M terjadi endapan kuning yang tidak larut dalam ammonium karbonat
4)      Analisa ion I-
·         1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3  0,1 M terjadi endapan kuning yang tidak larut dalam ammonium karbonat.













HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1)      Uji Ion Cl-

Sampel
+
pereaksi
Hasil
Sampel
 +
 pereaksi
Hasil
NaCl (ES)
+
HNO3
Tidak berwarna

NaCl (ES)
+
 HNO3
+
AgNO3

\
putih








2)      Uji Ion Br-

Sampel
+
pereaksi
Hasil
Sampel
 +
 pereaksi
Hasil
KBr (ES)
+
HNO3

Tidak berwarna

KBr  (ES)
+
HNO3
+
AgNO3


kuning











3)      Uji ion I-

Sampel
+
pereaksi
Hasil
Sampel
 +
 pereaksi
Hasil
KI  (ES)
+
HNO3

Tidak berwarna

KI  (ES)
+
HNO3
+
AgNO3


putih




Reaksi kimis
1)      Ion Cl-
·        NaCl + HNO3  NaNO3 + HCl
·        NaCl + AgNO3  NaNO3 + AgCl
2)    Ion Br-
·        KBr + HNO3  KNO3 + HBr
·        KBr + AgNO3  KNO3 + AgBr
3)    Ion I-
·        KI + HNO3  KNO3 + HI
·        KI + AgNO3  KNO3 + AgI

Pembahasan

Anion adalah ion yang memiliki muatan negatif, sehingga ia lebih cenderung menerima elektron untuk mencapai kesetimbangan. Pada percobaan ini yang diuji adalah Cl-, Br-, I-.
Pada percobaan 1 ketika estrak soda NaCl  diasamkan  dengan larutan HNO3 larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak  berwarana (bening) kemudian ketika diteteskan larutan AgNO3  larutan yang dihasilkan berwarna putih dan terbentuk endapan. Ini berarti dalam larutan ini positif mengandung ion Cl-.
Pada percobaan 2, hasil pengamatan menunjukkan positif adanya anion Br- pada larutan. Hasil ini terlihat pada penambahan HNO3 yang menghasilkan larutan yang lebih bening (tidak berwarna) . Ini disebabkan oleh asam bebas yang dihasilkan oleh I- berupa cairan tak berwarna. Namun ketika ditambahkan AgNO3 dia  menjadi lain, yaitu terbentuk endapan kuning . Dengan terbentuknya endapan inilah dapat membuktikan bahwa adanya ion tersebut (Br-).
Pada percobaan 3 terjadi kesalahan reaksi. Ketika estrak soda KI diasamkan  dengan larutan HNO3 larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak  berwarana (bening) kemudian ketika diteteskan larutan AgNO3  larutan yang dihasilkan berwarna putih dan terbentuk endapan. Seharusnya ketika KI ditambahkan larutan AgNO3 menghasilkan larutan yang berwarna kuning dan endapan kuning bukan warna dan endapan putih. Kemungkinan hal ini terjadi karena larutan sampel I- yang dipakai sudah lama sehingga hasil reaksinya kurang tepat dan tidak sesuai dengan seharusnya. Selain itu hal ini juga terjadi karena karena reagen yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur dan kurang bersihnya alat alat praktikum, sehingga mungkin larutan terkontaminasi sehingga warna yang dihasilkan tidak tepat.






7.UJI KATION VII
v   Hari/Tanggal Praktikum      : Selasa, 10 Desember 2013
v   Alat dan Bahan                    

-          2 tabung reaksi
-          1 rak tabung
-          Pipet tetes
-          Beaker glass
-          Objek glass
-          Ion Tiosulfat (S2O3)
-          Ion Tiosianat (CNS)
-          Ion Oksalat (C2O4)
-          HCl
-          BaCl2
-          CaCl2
-          FeCl3

v   Prosedur Kerja
1.      Siapkan 2 tabung reaksi dan 1 objek glass
2.      Masukan masing-masing 1ml pada 2 tabung reaksi dan satu tetes pada objek glass
3.      Semua sampel kemudian ditambahkan dengan 1ml HCl  didua tabung reaksi dan satu tetes pada objek glass
4.      Kemudian semua sampel yang berisi tiosulfat yang telah diasamkan dengan HCl ditambahkan dengan 1ml BaCl2, tabung yang berisi tiosianat yang juga telah diasamkan sebelumnya dengan HCl ditambahkan dengan 1 ml FeCl3, serta larutan yang ada di objek glass di tambahkan dengan 1 tetes CaCl2
5.      Amati perubahan yang terjadi baik dari segi warna, bau maupun endapan yang dibentuk
6.      Ambil gambar atau foto hasil yang diperoleh disetiap perubahan yang terjadi

A.    Tabel Hasil Pengamatan

No

Sampel

Sampel + Reagen

Reaksi

Kesimpulan

1

Tiosianat

KCNS + HCl
KCl + HCNS

3KCNS + FeCl3  
3KCl + Fe(CNS)3

Endapan merah daging

2

Tiosulfat

Na2S2O3 + 2HCl
      2NaCl + H2S2O3

Na2S2O3 + BaCl2  2NaCl +        BaS2O3


Endapan putih

3

Oksalat

H2C2O4 + 2HCl
2HC + H2C2O4

H2C2O4  +  CaCl2
2HCl + CaC2O4

Kristak Amplop

Pembahasan
Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Anion yang diujikan pada praktikum kali ini adalah Tiosianat, Tiosulfat, dan anion Oksalat. Dimana warna awal dari masing-masing sampel adalah  jernih atau bening.
Pada percobaan kali ini dilakukan pencampuran dengan larutan lain untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di gunakan yaitu analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis campuran anion-anion tidak  memerlukan pemisahan secara sistematik dalam golongan seperti yang dilakukan pada analisa kation.
Praktikum kali  ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anion dalam larutan tertentu serta perubahan-perubahan yang terjadi yang ditandai dengan terbentuknya endapan. Reagen yang di gunakan untuk mereaksikan antara lain BaCl2, FeCl3, dan CaCl2. Semua sampel dan reagen ters
ebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun perubahan warna.
Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti anion Tiosianat yang diasamkan terlebih dahulu menggunakan HCl dan mengalami perubahan warna menjadi warna pink kemudian direaksinkan dengan reagen FeCl3  dan membentuk endapan  merah daging. Sementara itu anion Tiosulfat yang juga telah diasamkan dengan HCl terlebih dahulu mengalami perubahan warna yang sama seperti pada anion tiosianat yaitu warna pink, kemudian direaksikan dengan menggunakan reagen BaCl2 dan membentuk endapan putih. Terakhir anion oksalat yang direaksikan pada objek glass yang sama seperti anion-anion sebelumnya yang  juga direaksikan menggunakan HCl terlebih dahulu sehingga mengalami perubahan warna menjadi gumpalan-gumpalan putih dan kemudian direaksikan pula dengan reagen lain yaitu CaCl2 sehingga terbentuk kristak amplop.







BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
            Semua sampel yang diujikan, ada beberapa sampel yang mengalami perubahan. Jadi hal ini terbukti bahwa sampel-sampel tersebut positif mengandung kation-kation dan anion-anion yang diujikan. Perubahan warna dan endapan terjadi karena ada reaksi kimia yang terjadi. Adapun sampel yang tidak mengalami perubahan walupun terdapat jenis-jenis kation dan anion yang digunakan,mungkin disebabkan oleh beberapa faktor,salah satunya dari kondisi alat dan bahan (sampel maupun reagent/pereaksi) yang digunakan.

B.Saran
1.Dalam melakukan percobaan,sebaiknya perhatikan alat dan bahan yang diuji,karena alat dan bahan dapat mempengaruhi perubahan yang terjadi.
2.   Amati segala perubahan yang terjadi.
3.   Catat segala perubahan yang berarti yang terjadi.
4.  Fotolah setiap perubahan yang terjadi dan simpan dengan benar.




DAFTAR PUSTAKA
G. Svehla. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro, ed.5 PT. Kalman Media Pusaka. Jakarta.
Penuntun dan Laporan Praktikum Kimia Analitik Kualitatif. Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar