BAB I
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang
Dua langkah utama dalam
analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-komponen suatu
senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif
sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau
senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan
dengan penentapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandunng dalam sutu
sampel.
Analisis kualitatif terdapat
dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini didasari oleh
kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi,
sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya diguakan dalam
identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik
dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan
larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion
tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan
anion ini dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara identifikasi kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
2. Bagaimana
cara identifikasi anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
C. Tujuan Percobaan
1. Identifikasi adanya kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.
2. Identifikasi
adanya anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.
D. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan yaitu
dapat mengetahui unsur-unsur yang termasuk golongan kation dan anion dan
mengetahui perubhan yang terjadi jika ditambahka dengan reagent yang ada.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Kation dan Anion
Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air
laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan
pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation,
sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang
digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang
kimia disebut analisis kualitatif. Untuk senyawa anorganik disebut analisis
kualitatif anorganik
Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.
Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa
metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna,
spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion
pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat
menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis
kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua
laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau,
terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang
berguna untuk analisis selanjutnya.
1.Warna
beberapa ion dalam pelarut air
Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan
sebagai salah satu cara untuk identifikasi kation tersebut.
2.Warna nyala
beberapa logam
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi
kimia seperti reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan. Hukum
kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi
berjalan.
Prosedur pertama kali yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang
tidak diketahui adalah membuat contoh (sampel) yang dianalisis dalam bentuk
cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji
terhadap ion-ion yang mungkin ada. Sebelum mengidentifikasi berbagai
konsentrasi dalam suatu campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih
dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali
endapan tersebut. Kemudian di adakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan
diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen (pereaksi)
tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan
karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.
Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak digunakan
reaksi-reaksi yang melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul
kompleks terdiri dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan
atom pusat tersebut. Atom pusat memiliki bilangan koordinasi tertentu yang
menunjukkan jumlah ruangan yang tersedia di sekitar atom pusat.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu
reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat
dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang
diuraikan digunakan untuk
analisis semimikro dengan
hanya modifikasi kecil.
Pembentukan kompleks dalam analisa kualitatif digunakan untuk :
1. Uji-uji spesifik
Beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sangat peka dan spesifik dapat
digunakan untuk identifikasi ion. Berikut ini beberapa reaksi pembentukan
kompleks yang sering digunakan dalam analisis kualitatif:
Cu2+(biru) + 4NH3- [Cu(NH3)4]2+(biru
tua)
Fe3+ SCN- [Fe(SCN-)6]3-
Ni2+ dimetilglioksim(DMG)
2. Penutupan (masking)
Ketika menguji suatu ion spesifik dengan suatu pereaksi, mungkin akan
muncul gangguan karena adanya ion lain yang ada dalam larutan. Gangguan ini
dapat dicegah dengan menambahkan pereaksi yang disebut zat penutup, yang
membentuk kompleks yang stabil dengan ion pengganggu. Ion yang akan
diidentifikasi tidak perlu lagi dipisahkan secara fisika. Misalnya, pada uji
kadmium dengan H2S dengan adanya tembaga. Ion tembaga dapat bereaksi
dengan H2S juga, karena itu perlu ditutupi dengan cara pembentukan
kompleks dengan CN- menjadi [Cu(CN)4]2-,
dimana kompleks tetrasiano ini tidak akan membentuk endapan tembaga sulfida.
Sedangkan kompleks [Cd(CN)4]2- tetap dapat
membentuk endapan kadmium sulfida.
3. Pelarutan kembali endapan
Pembentukan kompleks dapat menyebabkan kenaikan kelarutan, sehingga suatu
endapan dapat larut kembali. Contohnya pada endapan AgCl jika ditambahkan NH3
maka endapan tersebut akan larut kembali. Hal ini terjadi karena terbentuknya
kompleks Ag+ dengan NH3membentuk kompleks [Ag(NH3)2]+.
B. Analisis Kation
Analisis
kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel mengandung suatu
macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan kation dari campurannya.
Pemisahan kation cara-caranya pada prinsipnya dilakukan adalah sebelum uji
reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih dahulu dari campurannya.
Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat
hasilnya yaitu endapan atau warna keduanya. Cara ini membutuhkan sampel yang
agak banyak lebih kurang 10 mL tergantung kepekaan larutan sampel.
Kation-kation golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut.
Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal tidak
pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer. Kelarutan
merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan iodida
juga tidak larut, seangkan pengendapan timbal halida tidak sempurna dan
endapannya mudah larut dalam air panas. Asetat-asetat lebih mudah larut,
meskipun perak asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida
dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya ekuivalen. Kation
golongan 1 mengandung kation logam yang terendapkan sebagai senyawa klorida
yang tidak larut. Kation-kation ini dapat diendapkan dengan pereaksi asam
klorida.
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari
larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara
sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih
berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok
kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa
kation maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang
lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji
spesifik untuk satu kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH
larutan dilakukan untuk memisahkan kation menjadi beberapa kelompok.
Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi kedalam dua sub
golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori dari
pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida.
Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida
dari sub golongan arsenik melarut dengan membentuk garam ion.
C. Analisis Anion
Anion
merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah
elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron
untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang
dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena
dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh
lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau
memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S22-,
dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion
monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif
lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam
larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Golongan sulfat:
SO42-,
SO32-, PO43-, Cr2O42-,
BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-.
Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida :
Cl-,
Br-, I, S2-
Anion golongan
ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat :
NO3-,
NO2-,C2H3O2-.
Semua garam dari
golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO-
.
Analisis
anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion
tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis
anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan
kelarutannya.
BAB
III
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.
UJI
KATION 1
v
Hari/tanggal : Selasa,29 Oktober 2013
v
Alat
dan bahan:
-
Tabung reaksi + rak
-
Pipet tetes
-
Sikat tabung
-
Larutan AgNO3
-
Larutan Pb2 ( NO3 )2
-
Larutan HgNO3
-
Aquadest
v
Pereaksi :
-
HCl 2 N
-
NaoH
-
NH4OH
-
K2CrO4
-
NH4OH pekat
v Prosedur
kerja :
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Saiapkan
12 tabung reaksi
3. Ambil
3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel berikut :
-
Tabung pertama isi 2 cc AgNO3
-
Tabung
kedua isi 2 cc Pb2(NO3)2
-
Tabung
ketiga isi 2 cc HgNO3
4. Tabung
bekas percobaan di cuci bersih, kemudian percobaan diulangi seperti pada nomor 1 di atas,tetapi
reagen yang ditambahakan adalah NaoH
tetes sampai berlebihan (kira-kira 5 ml).
5. Percobaan
yang sama dilakukan, tetapi reagen diganti berturut-turut dengan :
-
NH4OH pekat
-
KI
-
K2CrO4
6. Campur
kan masing-masin
gtabung
dengan larutan yang berbeda-beda yaitu 5 tetes HCl 3 tetes.
7.
Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi
baik sebelum
mau pun sesudah .
|
NO
|
SAMPEL SEBELUM
|
SAMPEL+REAGENT
|
REAKSI KIMIA
|
KETERANGAN
|
|
1
|
Pb
(Tidak berwarna)
|
Pb(CH3COO)2+HCl
|
Pb(CH3COO)2+HCl PbCl +2CH3COOH
|
Endapan
Putih
|
|
Pb(CH3COO)2+NaOH
|
Pb(CH3COO)2+NaOH
Pb(OH)2+2NaCH3COO
|
Endapan
Putih
|
||
|
Pb(CH3COO)2
+KI
Pb(CH3COO)2+K2CrO4
|
Pb(CH3COO)2+KI PbI2+2KCH3COO
Pb(CH3COO)2+K2CrO4
PbCrO4+2KCH3COO
|
Endapan
kuning muda
Endapan
kuning muda
|
||
|
2
|
Hg
(Tidak berwarna)
|
HgNO3+HCl
|
HgNO3+HCl HgCl + HNO3
|
Endapan
putih
|
|
HgNO3+NaOH
SAMPEL +REAGENT
|
HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3
REAKSI KIMIA
|
Endapan
hitam
KETERANGAN
|
||
|
HgNO3+KI
|
HgNO3+KI HgI + KNO3
|
Endapan Hijau
Muda
|
||
|
|
|
HgNO3+K2CrO4
|
HgNO3+K2CrO4 Hg2CrO4+2KNO3
|
Endapan
merah
|
|
|
Ag
(Tidak berwarna)
|
AgNO3+HCl
|
AgNO3+HCl AgCl + HNO3
|
Endapan
putih
|
|
|
|
SAMPEL+REAGENT
|
REAKSI KIMIA
|
KETERANGAN
|
|
AgNO3+NaOH
|
AgNO3+NaOH AgOH+NaNO3
|
Endapan
Coklat
|
||
|
AgNO3+KI
|
AgNO3+KI AgI+KNO3
|
Endapan
kuning
|
|
|
|
AgNO3+K2CrO4
|
AgNO3+K2CrO4 Ag2CrO4+2KNO3
|
Endapan Merah
|
Pembahasan
Sebelum direaksikan dengan reagent,semua sampel tidak
berwarna.setelah direaksikan atau ditetesi reagent yang ada, semua sampel
mengalami perubahan seperti yang ada didalam tabel.
1.Pb
a.larutan Pb(CH3COO)2 ditetesi
dengan HCl,mengalami perubahan dari yang semulanya tidak berwarna menjadi
endapan putih.reaksi kimianya,
Pb(CH3COO)2+HCl PbCl +2CH3COOH
b.larutan Pb(CH3COO)2 yang
ditetesi dengan NaOH juga mengalami perubahan yang sama yaitu
endapan putih,reaksi kimianya sebagai berikut,
Pb(CH3COO)2+NaOH Pb(OH)2+2NaCH3COO
c.larutan Pb(CH3COO)2
ditetesi reagent KI mengalami perubahan yaitu endapan kuning muda dan reaksi
kimianya,
Pb(CH3COO)2+KI PbI2+2KCH3COO
d.larutan Pb(CH3COO)2
ditambahkan atau ditetesi reagent K2CrO4 juga mengalami
perubahan yang sama seperti ditambahkan KI yaitu endapan kuning muda,dengan
reaksi kimianya ialah Pb(CH3COO)2+K2CrO4 PbCrO4+2KCH3COO.
2.Hg
a.larutan HgNO3direaksikan
dengan reagent HCl juga mengalami perubahan,menjadi endapan putih dengan reaksi
kimianya,
HgNO3+HCl HgCl + HNO3.
b.larutan HgNO3
ditambahkan reagent NaOH ,berubah menjadi endapan hitam,reaksi kimianya,
HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3
c.larutan HgNO3
ditetesi dengan reagent KI ,mengalami perubahan yaitu endapan hijau muda dengan
reaksi kimianya HgNO3+KI
HgI + KNO3
d.larutan HgNO3
ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalami
perubahan yaitu endapan merah,dengan reaksi kimianya,
Pb(CH3COO)2+K2CrO4 PbCrO4+2KCH3COO
3.Ag
a.larutan AgNO3
ditambahkan reagent HCl mengalami perubahan dari tidak berwarna menjadi endapan
putih,reaksi kimianya,
AgNO3+HCl AgCl + HNO3
b.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent
NaOH mengalami perubahan warna dan terdapat endapan yaitu endapan coklat dengan
reaksi kimianya sebagai berikut,
AgNO3+NaOH AgOH+NaNO3
c.larutan AgNO3
ditambahkan dengan reagent KI juga mengalami perubahan warna dan terdapat
endapan yaitu endapan kuning dengan reaksi kimianya sebagai berikut
AgNO3+KI AgI+KNO3
d.larutan AgNO3
ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalmi perubahan
warna dan terdapat endapan yaitu endapn merah dengan reaksi kimianya,
AgNO3+K2CrO4 Ag2CrO4+2KNO3
2.
UJI
KATION 2
v
Hari/Tanggal : Selasa,5 November 2013
v Alat
dan Bahan:
A. Tabung
reaksi
F. KCN 10%
B. Rak G. H2C
C. Sikat
tabung
H. KI 10%
D. Batang
pengaduk
I. Na2CO3 10%
E. NH4OH pekat J. Aquadest
Pereaksinya:
·
Larutan CuSo4 1%
·
Larutan cd (No3)2 1%
·
Larutan Hgcl2 1%
·
Larutan Na2H4SO4 atau
Na2H4SO3
1%
·
Larutan sbcl 1%
·
Larutan snc3/sncl 1%
·
NaoH
10%
·
Gas
H2S
·
AgNo3 1%
v
Prosedur kerja
a. Ambil
4 buah tabung reaksi yang bersih dan isi dengan sampel berikut:
Tabung
pertama isi 2 cc CuSO4 1%
Tabung
kedua isi 2 cc Cd(NO3)2 1%
Tabung
keempat isi 2 cc Bi(NO3)2 1%
Ke
dalam tiap tabung di tambahkan tetes demi tetes reagent NaOH 4 N (encer) sampai berlebihan,
kira-kira 3/4 tabung. Amati apa yang terjadi.
a. Cuci
tabung sampai bersih kemudian tambahkan tetes demi tetes reagant NH4OH
pekat sampai berlebihan.
b. Kerjakan
hal yang sama dengan reagant berikut:
Na2CO3 10%
KCN 10%
KI 10%
H2S
|
No
|
Sampel
|
Sampel
+ reagent
|
reaksi
|
Keterangan
|
|
1
|
CuSO4
|
CuSO4 + Na2CO3
|
CuCO4 + Na2CO3
CuCO3 + Na2CO4
|
Biru Muda
|
|
|
|
CuSO4 +
2KI
|
CuSO4 + 2KI
CuI2 + K2SO4
|
Hijau
|
|
|
|
CuSO4 + 2KCN
|
CuSO4 + 2KCN
Cu(CN)2
+ K2SO4
|
Merah
Bata
|
|
2
|
Cd(NO3)2
|
Cd(NO3)2
+ Na2CO3
|
Cd(NO3)2+2NO2C03
CdCO3+2Na2NO3
|
Putih
|
|
|
|
Cd(NO3)
+ KCN
|
Cd(NO3)2 +
2KCN
Cd(CN)2+ K2NO3
|
Putih
|
|
|
|
Cd(NO3)
+2 KI
|
Cd(NO3)2+2Kl
Cd I2 +KNO3
|
Kuning
Muda
|
|
3
|
HgCl2
|
HgCl2 + Na2CO3
|
HgCl2+ Na2 CO3
HgCO3+
2NaCl
|
Merah
Bata
|
|
|
|
HgCl2 + KCN
|
HgCI2 +
2KCN
Hg(CN)2+2KCl
|
Kuning
|
|
|
|
HgCl2 + KI
|
HgCl2 + 2 Kl
Hgl2+2kCl
|
Orange
|
|
4
|
Bi(NO3)2
|
Bi(NO3)2
+ Na2CO3
|
Bi(NO3)2+Na2NO3
BiCO3 +2NaNO3
|
Putih
|
|
|
|
Bi(NO3)2
+ KCN
|
Bi(NO3)2 + 2KCN
Bi (CN)2 +2KNO3
|
Coklat
|
|
|
|
Bi(NO3)2
+ KI
|
Bi(NO3)2 + 2Kl
Bi I2 + 2KNO3
|
orange
|
Pembahasan
Pada
percobaan kation golongan II A dengan menggunakan tabung reaksi masing masing diisi oleh 4 sampel yaitu:
1.
Cd(NO3)2
2.
Bi(NO3)2
3.
HgCl2
4.
CuSO4
Keempat
sampel yang diuji cobakan direaksikan menggunakan reagent KI, KCN dan CuSO4.
Hasil percobaan diperoleh:
1.
Sampel Cd(NO3)2
a. Cd(NO3)2
direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih susu.
b. Cd(NO3)2
direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih susu.
c. Cd(NO3)2
direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan dan tidak berwarna.
2.
Sampel Bi(NO3)2
a. Bi(NO3)2
direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih.
b. Bi(NO3)2
direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih.
c. Bi(NO3)2
direaksikan dengan KI tidak menghasilkan
endapan hanya saja menghasilkan larutan kuning.
3.
Sampel HgCl2
a. HgCl2
direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna merah bata.
b. HgCl2
direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna kuning.
c. HgCl2
direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna orange.
4.
Sampel CuSO4
a. CuSO4
direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna biru muda.
b. CuSO4
direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna biru.
c. CuSO4
direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna coklat.
3.UJI KATION 3.
v Hari/tanggal :Selasa,12 November 2013
v Alat
dan Bahan :
-
Tabung reaksi + rak
-
Pipet tetes
-
Pipet volume
-
Sikat tabung
-
aquadest
Sampel
: Reagent
:
-
Larutan
FeSO4 1 % NaOH
-
Larutan
Al2(SO4)3 1 % K3Fe(CN)6
-
Larutan
ZnSO4 1 % K4Fe(CN)6
-
Larutan
Co(NO3)3 1 % K2CrO4
-
Larutan
(CH3COOH)2Ni 1 %
-
Larutan
MnSO4
v Prosedur
kerja
A. Uji
Kation Golongan III A (Golongan Besi)
1. Ambil
4 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian isi dengan sampel berikut :
a. Tabung
pertama isi 2 cc larutan FeSO4 1%
b. Tabung
kedua isi 2 cc larutan Al2(SO4)3 1 %
2. Tambahkan
3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang berisi larutan kation.
3. Homogenkan
kedua larutan
4. Lihat
hasil reaksi dan endapan yang terjadi
5. Lakukan
cara yang sama pada reagent lain.
B. Uji
kation golongan III B
1. Ambil
tabung reaksi ang bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel berikut :
a. Tabung
reaksi isi 2 cc ZnSO4
b. tabung
reaksi isi 2 cc larutan Co(NO3)3
c. tabung
reaksi isi 2 cc larutan CH3COOH
d. tabung
reaksi isi 2 cc larutan MnSO4
2. Tambahkan
3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang berisi larutan kation
3. Homogenkan
kedua larutan
4. Lihat
hasil reaksi dan endapkan yang terjadi
5. Lakukan
cara yang sama pada reagen lain.
|
NO
|
SAMPEL
|
SAMPEL
+ REAGENT
|
REAKSI
|
KETERANGAN
|
|
1
|
FeSO4
|
FeSO4 + NaOH
|
FeSO4
+ NaOH FeOH+ Na2SO4
|
|
|
FeSO4 +
K3Fe(CN)6
|
3
FeSO4 + 2 K3Fe(CN)6 Fe3(Fe(CN)6)2
+ 3 K2SO4
|
|
||
|
FeSO4 +
K4Fe(CN)6
|
2
FeSO4 + K4Fe(CN)6 Fe2Fe(CN6)2 + 2 K2SO4
|
|
||
|
2
|
Al2(SO4)3
|
Al2(SO4)3
+ NaOH
|
Al2(SO4)3
+ 6 NaOH 2
Al(OH)3 + 3 Na2SO4
|
orange kecoklatan
|
|
Al2(SO4)3 + K3Fe(CN)6
|
Al2(SO4)3 + 2
K3Fe(CN)6 2 AlFe(CN)6 + 3K2SO4
|
|
||
|
Al2(SO4)3 + K4Fe(CN)6
|
2
Al2(SO4)3 +
3 K4Fe(CN)6 Al4(Fe(CN)6)3
+ 6 K2SO4
|
|
A. Golongan
III B
|
NO
|
SAMPEL
|
SAMPEL
+ REAGENT
|
REAKSI
|
KETERANGAN
|
|
1
|
ZnSO4
|
ZnSO4
+ K2CrO4
|
ZnSO4
+ K2CrO4
ZnCrO4
+K2SO4
|
|
|
2
|
Co(NO3)3
|
Co(NO3)3
+ K2CrO4
|
2Co(NO3)3+
3K2CrO4
Co2(CrO4)3+
6KNO3
|
|
|
3
|
CH3COOH
|
CH3COOH
+ K2CrO4
|
2CH3COOH
+ K2CrO4
H2CrO4+
2KCH3COO
|
|
|
4
|
MnSO4
|
MnSO4
+ K2CrO4
|
MnSO4
+ K2CrO4
MnCrO4
+ K2SO4
|
|
Pembahasan
Pada perobaan kation golongan III A
dan III B diberlakukan 6 sampel untuk mengetahui adanya perubahan warna yang
terjadi yaitu :
1.
FeSO4
2.
Al2(SO4)3
3.
ZnSO4
4.
Co(NO3)3
5.
MnSO4
6.
CH3COOH2Ni
Keenam
sampel masing-masing direaksikan dengan reagen NaOH, K4Fe(CN)6,
K3Fe(CN)6. Hasil percobaan diperoleh :
A.
Sampel FeSO4
- FeSO4
ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna orange kecoklatan dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4
ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna biru kehitaman dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4
ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau kebiru biruan dan
menghasilkan endapan.
B.
Sampel Al2(SO4)3
- Sampel
Al2(SO4)3 ditambahkan reagen NaOH tidak
mengalami perubahan warna.
- Sampel
Al2(SO4)3 ditambahkan
reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan
warna hijau
- Sampel
Al2(SO4)3 ditambahkan
reagen , K4Fe(CN)6 tidak mengalami perubahan warna.
C.
Sampel ZnSO4
- Sampel
ZnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna kuning dan
mengalami endapan.
D.
Sampel Co(NO3)3
- Sampel
Co(NO3)3 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna
coklat dan mengalami endapan.
E.
Sampel MnSO4
- Sampel
MnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna putih kekuningan
dan menghasilkan endapan.
F.
Sampel CH3COOH2Ni
- Sampel
CH3COOH2Ni ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami
perubahan warna.
Pada
percobaan uji kation golongan III A dan golongan III B terjadi beberapa
kesalahan. Pada sampel Al2(SO4)3 yang apabila
direaksikan dengan reagen NaOH maka akan menghasilkan endapan putih tetapi pada
percobaan kami lakukan tidak mengalami perubahan warna seperti warna aslinya.
Pada
percobaan uji kation golongan III B, sampel Co(NO3)3 yang
apabila direaksikan dengan reagen NaOH harusnya menghasilkan endapan hijau
bukan coklat.
Semua
kesalahan yang terjadi selama melakukan percobaan itu dikarnakan beberapa hal
diantaranya sampel dan juga reagen yang digunakan saat peraktikum telah lama
(tidak layak untuk digunakan), alat yang digunakan kurang bersih sehingga
menyebatkan adanya reaksi lain selain sampel dan reagen yang diuji.
4.UJI KATION IV
v Hari/tanggal : 19
November 2013
v Alat dan Bahan
Ø Tabung reaksi
Ø Pipet tetes
Ø Rak tabung
Ø NaOH
Ø
Ø
Ø
Ø Ba (
Ø Ca (
v Prosedur
kerja :
a)
Ambil 3 tabung reaksi,
masing-masing isi dengan :
Ø Tabung pertama isi 2 cc larutan Ba (
Ø Tabung kedua isi 2 cc larutan
Ca (
Ø Tabung ketiga isi 2 cc
larutan Sr
b)
Lakukan hal yang sama untuk
reagent NaOH 4 N
c)
Lakukan hal yang sama untuk
reagnet :
Ø
Ø
Ø
Ø
1)
TABEL HASIL PENGAMATAN
|
No.
|
Sampel
|
Sampel + Pereaksi
|
Reaksi
|
Ket.
|
|
1.
|
Ca (
|
Ca(
+ NaOH
|
Ca
+ Na
|
Putih
|
|
|
|
Ca(
+
|
Ca
+ H
|
Tidak
Berwarna
|
|
|
|
Ca(
+
|
+ Na
|
Putih
Kebiruan
|
|
|
|
Ca(
+
|
+
|
Kuning
Emas
|
|
|
|
Ca(
+
|
+
|
Kuning
Emas
|
|
2.
|
Ba(
|
Ba(
+ NaOH
|
Ba (
+ Na
|
Hijau
|
|
|
|
Ba (
+
|
Ba
+ H
|
Kuning
|
|
|
|
Ba (
+
|
+ Na
|
Kuning
|
|
|
|
Ba (
+
|
+
|
Oranges
|
|
|
|
Ba (
+
|
+
|
Kuning
|
|
3.
|
Sr
|
Sr
+ NaOH
|
Sr (
+ Na
|
Tidak
Berwarna
|
|
|
|
Sr (
+
|
Sr
+ H
|
Tidak berwarna
|
|
|
|
Sr (
+
|
+ Na
|
Putih
|
|
|
|
Sr (
+
|
+
|
Kuning
terang
|
|
|
|
Sr (
+
|
+
|
Kuning
|
Ca (
+ NaOH (Putih )
Ca (
+
(Tidak berwarna)
Ca (
+
(Putih
kebiruan) Ca(
+
(kuning emas)
Ca (
+
Ba (
+ NaOH (Hijau)
Ba (
+
(kuning
) Ba (
+
(kuning
)
Ba (
+
(orange ) Ba
(
+
Sr
+ NaOH (tidak berwarna) Sr (
+
(tidak berwarna)
Sr (
+
(putih) Sr (
+
(kuning terang)
Sr (
+
(kuning)
Pembahasan
Golongan kation ke IV yaitu Barium, Stronsium,
dan Kalium. Pada percobaan pertama yaitu Ca (
diteteskan 2 cc larutan NaOH menghasilkan
warna putih , warna Ca (
tetap pada warna semula. Ba (
diteteskan 2 cc larutan NaOH
menghasilkan warna hijau , warna Ba (
mengalami perubahan dari
warna semula yaitu kuning. Sr
diteteskan 2 cc larutan NaOH
menjadi tidak berwarna., warna Sr
mengalami perubahan dari
warna putih menjadi tidak berwarna.
Pada
reaksi kedua, yaitu
. Pada percobaan pertama yaitu Sr
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna putih, dari
warna semula Sr
yaitu warna putih. Ba (
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna
kuning , dari warna Ba (
semula yaitu warna kuning
(tidak mengalami perubahan) hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor
atau karena pereaksi yang sudah tidak berfungsi. Ca (
diteteskan 2 cc
menghasilkan warna tidak berwarna.
Pereaksi
ketiga yaitu
. Pada percobaan pertama yaitu Sr
diteteskan 2 cc larutan
tidak mengalami perubahan
warna yaitu tetap pada warna putih. Ba (
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna hijau
, mengalami perubahan warna yaitu kuning. Ca (
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna putih kebiruan dan mengalami sedikit perubahan
dari warna semula yaitu putih.
Pereaksi
keempat yaitu
. Pada percobaan pertama yaitu Sr
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna kuning
dari warna semula yaitu putih. Ba (
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna
oranges dari warna semula yaitu
kuning. Ca (
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan kuning keemasan
dari warna semula Ca (
yaitu putih.
Pereaksi
terakhir yaitu
. Pada percobaan pertama yaitu Sr
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna kuning
dari warna sebelumnya yaitu putih. Ba (
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna
kuning dari warna semula yaitu kuning
(tidak mengalami perubahan warna). Ca (
diteteskan 2 cc larutan
menghasilkan warna kuning
emas dari warna semula yaitu putih.
5.UJI
KATION V
v Hari
/ Tanggal Praktikum : Selasa, 26
November 2013
v Alat
dan Bahan
-
Tabung reaksi + rak
-
Pipet tetes
-
MgSO4
-
NaCl
-
KCl
-
NaOH
-
Na2CO3
-
Na2HPO4
-
Asam pikrat
-
Asam tartrat
v Prosedur
Kerja
1. Ambil
3 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc MgSO4, lalu bubuhi
reagen berikut:
a. Tabung
pertama isi dengan reagen NaOH 5 tetes.
b.
Tabung kedua isi dengan reagen Na2CO3
4 tetes.
c. Tabung
ketiga isi dengan reagen Na2HPO4 3 tetes.
2. Ambil
2 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc NaCl, lalu tambahkan reagen
berikut:
a. Tabung
pertama isi dengan reagent Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung
kedua isi dengan reagent Asam tartrat 3 tetes.
3. Ambil
2 tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc KCl, lalu tambahkan reagent berikut:
a. Tabung
pertama isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung
kedua isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
4. Amati
hasil reaksi / foto hasil reaksi baik sebelum dan sesudah reaksi.
5. Tabel Hasil Pengamatan
|
No
|
Sampel
|
Sampel + Reagen
|
Reaksi - Reaksi
|
keterangan
|
|
1.
|
MgSO4
|
|
MgSO4
+ 2NaOH
Mg(OH)2 + Na2 SO4
MgSO4+Na2CO3
3+ NaSO4
MgSO4+Na2HPO4
Mg
HPO4 + Na2SO4
|
Larutan
Larutan
Larutan
|
|
2.
|
NaCl
|
|
2
NaCl + H2C4O6
Na2C4O6
+2HCl
8
NaCl+ H8C6(NO2)
Na8C6(NO2)3+8HCl
|
Larutan
Larutan
|
|
3.
|
KCL
|
|
2
KCl + H2C4O6
K2C4O6
+ 2HCl
8
KCl + H8C6(NO2)3
K8C6(NO2)3
+ 8HCl
|
Larutan
Larutan
|
Pembahasan
Kation
merupakan ion yang bermuatan positif. Kation pada golongan V terdiri dari Mg2+
, Na+ , NH4+ , k+. Pada percobaan ini
dilakukan pencampuran dengan larutan lain untuk mengetahui adanya perubahan
warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di gunakan yaitu analisa
kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna,bau,rasa) dan pemanasan.
Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik
dalam golongan dan selanjutnya di ikuti masing-masing.
Percobaan yang dilakukan dalam
praktikum ini yaitu uji kation golongan V (golongan sisa). Praktikum ini
bertujuan untyk menentukan hasil reaksi, segi warna, bentuk maupun bau. Reagen
yang di gunakan untyk mereaksikan antara lain NaOH, Na2CO3,
Na2HPO4, Asam pikrat, Asam tartrat. Semua sampel dan
reagen tersebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam
konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan
ataupun perubahan warna.
Adapun hasil dari masing-masing
sampel itu berbeda seperti MgSO4 yang telah ditambahkan dengan Na2CO3
hasil reaksinya putih susu dan yang telah di tambahkan dengan reagen NaOH hasil
warnanya bening 2 lapisan , dan tidak terjadi perubahan warnaseperti: NaCl dan
KCl yang telah di tambahkan dengan reagen Asam tartrat tidak terjadi perubahan
warna atau tetap jernih(bening) dan MgSO4 yang di tambahkan dengan
reagen Na2HPO4 tidak terjadi perubahan warna atau tetap
bening, , serta adapula yang hasil
reaksinya sama seperti: NaCl dan KCl yang di telah di tambahkan dengan reagen
Asam pikrat perubahan warna yang di hasilkan yaitu kuning terang
6.UJI KATION VI
v
Hari/Tanggal : Selasa, 03 Desember 2013
v Alat dan Bahan
1.
Alat
·
Tabung reaksi/ Tabung centrifuge
·
Beaker glass
·
Penangas listrik
·
Penjepit tabung
·
Rak tabung
·
Batang Pengaduk
·
Sendok setan
·
Pipet tetes
·
Kaca arloji
·
Labu ukur
·
Neraca analitik
2.
Bahan
·
Aquades
·
Larutan
Na2CO3
·
Larutan
HNO3
·
Larutan
AgNO3
·
NaCl
·
KI
·
KBr
v Prosedur kerja
1)
Buat dahulu estrak sodanya cara membuatnya :
Larutkan 8 gram Na2CO3 dalam
50 mL aquadest lalu larutan tersebut masukkan ke dalam labu ukur kemudian
panaskan di atas penangas air selama 10 menit. Setelah reaksi sempurna angkat
campuran tadi dan saring selagi panas melalui kertas saring. Filtratnya
ditampung dalam tabung reaksi yang bersih.
2)
Analisa ion Cl-
·
1 ml larutan estrak soda diasamkan dengan
larutan HNO3 6 M, kemudian tambahkan
larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan putih
yang larut dalam ammonium karbonat
3)
Analisa ion Br-
·
1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian tambahkan
beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan
kuning yang tidak larut dalam ammonium karbonat
4)
Analisa ion I-
·
1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian tambahkan
beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan
kuning yang tidak larut dalam ammonium karbonat.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1) Uji Ion Cl-
|
Sampel
+
pereaksi
|
Hasil
|
Sampel
+
pereaksi
|
Hasil
|
|
NaCl (ES)
+
HNO3
|
Tidak berwarna
|
NaCl (ES)
+
HNO3
+
AgNO3
|
\
putih
|
2) Uji Ion Br-
|
Sampel
+
pereaksi
|
Hasil
|
Sampel
+
pereaksi
|
Hasil
|
|
KBr (ES)
+
HNO3
|
Tidak berwarna
|
KBr (ES)
+
HNO3
+
AgNO3
|
kuning
|
3) Uji ion I-
|
Sampel
+
pereaksi
|
Hasil
|
Sampel
+
pereaksi
|
Hasil
|
|
KI (ES)
+
HNO3
|
Tidak berwarna
|
KI (ES)
+
HNO3
+
AgNO3
|
putih
|
Reaksi
kimis
1) Ion Cl-
·
NaCl + HNO3
NaNO3
+ HCl
·
NaCl + AgNO3
NaNO3
+ AgCl
2) Ion Br-
·
KBr + HNO3
KNO3
+ HBr
·
KBr + AgNO3
KNO3
+ AgBr
3) Ion I-
·
KI + HNO3
KNO3
+ HI
·
KI + AgNO3
KNO3
+ AgI
Pembahasan
Anion
adalah ion yang memiliki muatan negatif, sehingga ia lebih cenderung menerima
elektron untuk mencapai kesetimbangan. Pada percobaan ini yang diuji adalah Cl-,
Br-, I-.
Pada
percobaan 1 ketika estrak soda NaCl diasamkan
dengan larutan HNO3
larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak berwarana (bening) kemudian ketika diteteskan
larutan AgNO3 larutan yang
dihasilkan berwarna putih dan terbentuk
endapan. Ini berarti dalam larutan ini positif mengandung ion Cl-.
Pada
percobaan 2, hasil pengamatan menunjukkan positif adanya anion Br- pada
larutan. Hasil ini terlihat pada penambahan HNO3 yang menghasilkan larutan
yang lebih bening (tidak berwarna) . Ini disebabkan oleh asam bebas yang
dihasilkan oleh I- berupa cairan tak berwarna. Namun ketika
ditambahkan AgNO3 dia menjadi
lain, yaitu terbentuk endapan kuning
. Dengan terbentuknya endapan inilah dapat membuktikan bahwa adanya ion
tersebut (Br-).
Pada
percobaan 3 terjadi kesalahan reaksi. Ketika estrak soda KI diasamkan dengan larutan HNO3 larutan yang dihasilkan
adalah larutan yang tidak berwarana (bening)
kemudian ketika diteteskan larutan AgNO3
larutan yang dihasilkan berwarna putih dan terbentuk endapan. Seharusnya ketika KI ditambahkan
larutan AgNO3 menghasilkan larutan yang berwarna kuning dan endapan
kuning bukan warna dan endapan putih. Kemungkinan hal ini terjadi karena
larutan sampel I- yang dipakai sudah lama sehingga hasil reaksinya
kurang tepat dan tidak sesuai dengan seharusnya. Selain itu hal ini juga terjadi
karena karena reagen
yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur dan kurang bersihnya alat alat
praktikum, sehingga mungkin larutan terkontaminasi sehingga warna yang dihasilkan tidak tepat.
7.UJI
KATION VII
v Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 10 Desember
2013
v Alat dan Bahan
-
2 tabung reaksi
-
1 rak tabung
-
Pipet tetes
-
Beaker glass
-
Objek glass
-
Ion Tiosulfat (S2O3)
-
Ion Tiosianat (CNS)
-
Ion Oksalat (C2O4)
-
HCl
-
BaCl2
-
CaCl2
-
FeCl3
v Prosedur Kerja
1. Siapkan
2 tabung reaksi dan 1 objek glass
2. Masukan
masing-masing 1ml pada 2 tabung reaksi dan satu tetes pada objek glass
3. Semua
sampel kemudian ditambahkan dengan 1ml HCl
didua tabung reaksi dan satu tetes pada objek glass
4. Kemudian
semua sampel yang berisi tiosulfat yang telah diasamkan dengan HCl ditambahkan
dengan 1ml BaCl2, tabung yang berisi tiosianat yang juga telah
diasamkan sebelumnya dengan HCl ditambahkan dengan 1 ml FeCl3, serta
larutan yang ada di objek glass di tambahkan dengan 1 tetes CaCl2
5. Amati
perubahan yang terjadi baik dari segi warna, bau maupun endapan yang dibentuk
6. Ambil
gambar atau foto hasil yang diperoleh disetiap perubahan yang terjadi
A. Tabel Hasil Pengamatan
|
No
|
Sampel
|
Sampel + Reagen
|
Reaksi
|
Kesimpulan
|
|
1
|
Tiosianat
|
|
KCNS + HCl
KCl + HCNS
3KCNS
+ FeCl3
3KCl + Fe(CNS)3
|
Endapan merah
daging
|
|
2
|
Tiosulfat
|
|
Na2S2O3
+ 2HCl
2NaCl + H2S2O3
Na2S2O3
+ BaCl2 2NaCl + BaS2O3
|
Endapan putih
|
|
3
|
Oksalat
|
|
H2C2O4
+ 2HCl
2HC + H2C2O4
H2C2O4 +
CaCl2
2HCl + CaC2O4
|
Kristak Amplop
|
Pembahasan
Anion merupakan ion yang bermuatan
negatif. Anion yang diujikan pada praktikum kali ini adalah Tiosianat,
Tiosulfat, dan anion Oksalat. Dimana warna awal dari masing-masing sampel
adalah jernih atau bening.
Pada percobaan kali ini dilakukan
pencampuran dengan larutan lain untuk mengetahui adanya perubahan warna yang
terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di gunakan yaitu analisa kering
meliputi pemeriksaan organoleptis (warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis
campuran anion-anion tidak memerlukan
pemisahan secara sistematik dalam golongan seperti yang dilakukan pada analisa
kation.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik
anion dalam larutan tertentu serta perubahan-perubahan yang terjadi yang
ditandai dengan terbentuknya endapan. Reagen yang di gunakan untuk mereaksikan
antara lain BaCl2, FeCl3, dan CaCl2. Semua
sampel dan reagen ters
ebut merupakan sampel dan reagen
(larutan) yang di buat dalam konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat
bereaksi meninggalkan endapan ataupun perubahan warna.
Adapun hasil dari masing-masing
sampel itu berbeda seperti anion Tiosianat yang diasamkan terlebih dahulu
menggunakan HCl dan mengalami perubahan warna menjadi warna pink kemudian
direaksinkan dengan reagen FeCl3 dan membentuk endapan merah daging. Sementara itu anion Tiosulfat
yang juga telah diasamkan dengan HCl terlebih dahulu mengalami perubahan warna
yang sama seperti pada anion tiosianat yaitu warna pink, kemudian direaksikan
dengan menggunakan reagen BaCl2 dan membentuk endapan putih.
Terakhir anion oksalat yang direaksikan pada objek glass yang sama seperti
anion-anion sebelumnya yang juga
direaksikan menggunakan HCl terlebih dahulu sehingga mengalami perubahan warna
menjadi gumpalan-gumpalan putih dan kemudian direaksikan pula dengan reagen
lain yaitu CaCl2 sehingga terbentuk kristak amplop.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Semua sampel yang
diujikan, ada beberapa sampel yang mengalami perubahan. Jadi hal ini terbukti
bahwa sampel-sampel tersebut positif mengandung kation-kation dan anion-anion
yang diujikan. Perubahan warna dan endapan terjadi karena ada reaksi kimia yang
terjadi. Adapun sampel yang tidak mengalami perubahan walupun terdapat
jenis-jenis kation dan anion yang digunakan,mungkin disebabkan oleh beberapa
faktor,salah satunya dari kondisi alat dan bahan (sampel maupun
reagent/pereaksi) yang digunakan.
B.Saran
1.Dalam melakukan percobaan,sebaiknya perhatikan alat
dan bahan yang diuji,karena alat dan bahan dapat mempengaruhi perubahan yang terjadi.
2.
Amati segala perubahan yang terjadi.
3. Catat segala perubahan yang berarti yang terjadi.
4. Fotolah setiap perubahan yang
terjadi dan simpan dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
G.
Svehla. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro, ed.5
PT. Kalman Media Pusaka. Jakarta.
Penuntun
dan Laporan Praktikum Kimia Analitik Kualitatif. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Makassar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar